Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nyanyian Sunyi di Persimpangan Jalan

11 April 2023   15:54 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:17 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Crossroads Legenda Musisi Blues Robert Johnson dalam Film Drama Musikal Amerika Tahun 1986 (alexbledaoe.com) 

Menulis menjadi teman curhat, ketika saya mulai merangkai kata-kata untuk “Nyanyian Sunyi di Persimpangan Jalan” saya mengalami masa-masa yang cukup sulit dan bisa dikatakan berada di luar zona nyaman. 

Terlintas dalam benakku bahwa kita tidak bisa memilih jalan kita sendiri dan tidak perlu memikul semua beban sendirian di surga yang benar-benar terlantar.

Tulisan ini ibarat bernyanyi seorang diri, ibarat orang yang tidak waras, tidak lain adalah mustahil untuk memilih antara mana yang jalan benar dan mana jalan yang salah. 

Seberang sana, pasti ada orang lain yang tulus dan ikhlas mau mendengarkan bahkan peduli dan membantu kita dalam kesendirian.

Sejak awal, saya sebenarnya tipe orang yang suka minder, terutama dalam hal menyanyi. Barangkali bisa jadi karena takut melakukan kesalahan atau tidak berani dihadapan orang lain. 

Tapi setiap orang punya harga diri masing-masing. Dulu memang saya merasa malu ketika ingin menyanyikan sebuah lagu atau mengatakan sesuatu yang saya rasakan kepada orang lain.

Setelah saya renungkan, mungkin saya takut dan malu dengan penilaian orang lain terhadap masalah yang saya hadapi, takut dinilai cupu atau menyedihkan. 

Hingga ada sebuah kejadian yang memicuku meledakan semua emosi yang tadinya saya pendam sendiri. Ternyata, jika perasaan yang kita pendam meledak, hasilnya akan jadi jauh lebih rumit.

Sekarang saya sudah terbiasa, setiap hari saya selalu menyanyikan lagu legendaris yang tidak akan pernah terlupakan "Nyanyian Sunyi", fase yang membuatlu tersenyum tapi pelit dengan kata-kata, saya merasa tidak bisa melakukan apa pun yang harus dikerjakan, bahkan mungkin sampai agak membosankan berseliweran di jalanan yang melelahkan. Tapi saya harus bangga dengan hal ini, sepertinya saya mendapatkan inspirasi dari tempat ini untuk melanjutkan perjalanan jauh yang sangat menyebalkan.

Saya mencoba untuk memahami, ada yang salah dan aneh sepanjang jalan yang kita lalui di persimpangan ini, banyak kisah mistis dan tragis yang telah dan akan terus terjadi, menjadikan persimpangan ini sebagai "lingkarang setan". 

Bukan perkara yang mudah untuk diatasi. Saya selalu melihat berita maupun menyaksikan dengan mata kepala sendiri, apa yang telah dan sedang terjadi di persimpangan ini, banyak orang yang selalu berdiri dan berteriak dengan suara yang nyaris kencang.

Kehidupan di sini ibarat "Nyanyian Sunyi di Persimpangan Jalan" orang British menyebutnya "Song of Silence at the Crossroad". Begitu keras dan terasa hidup di persimpangan ini. Tempat itu bahkan tampak tidak layak ditinggali manusia. Saat datang musim yang tidak menentu, baik atau pun buruk. 

Banyak orang diperhadapkan pada banyak pilihan dan pertanyaan, tak sedikit pun yang memilih pendam dan diam, titik temu ini menjadi ambiguitas dan paradoks yang membuat orang berpikir keras.

Perjalanan hidup di simpang ini selalu dinamis, orang-orang selalu menghadapi tantangan yang berbeda-beda, bukan baru pertama kalinya, dari dulu sampai sekarang selalu ada gejolak yang membara, seperti lagu wajib yang harus dinyanyikan setiap hari. Bertahun-tahun mengalami fase yang terbentur. Memang menjengkelkan tetapi dipaksakan untuk dijalani.

Momen saat semua usaha dan perjuangan menjadi sia-sia dan menghadapi dinding yang tidak terlihat. Banyak harapan ternyata tidak sepenuhnya terwujud, rasanya tidak ada cara termudah untuk menyalahkan siapa pun. Lambat-laun barulah kita akan sadar siapa yang sebenarnya bersalah.

Banyak orang berjuang untuk bertahan hidup, tapi sayangnya tidak diketahui oleh banyak orang, padahal mereka sadar dan mengetahuinya, terkadang banyak pula yang pura-pura tuli, seolah tidak mendengar. Mereka dicap dengan sederet stigma manusia setengah binatang, penjahat, kuno, kolot dan pirimitif, hingga dianggap hidup dengan cara yang berbeda.

Situasi ini pada akhirnya membuat semuanya merasa kehilangan diri, terpenjara, terpinggirkan dan tidak lagi memiliki tujuan, harapan, mimpi, hingga benar-benar bimbang dengan apa yang selama ini didambakan. 

Banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh mereka yang melihat dan mendengar. Sebagai proses penemuan diri, tidak mudah dilakukan hanya dalam rentang waktu singkat, harus terus dilakukan sepanjang kehadiran kita di jalur ini.

Dari persimpangan ini terlihat bahwa nyanyian sunyi yang sebenarnya tidak berguna, dicap sebagai keanehan, kegilaan dan dinilai sebagai sesuatu yang tidak menarik dan menjijikan. Namun pada akhirnya, fakta ini akan menunjukkan kesunyian ini akan menjelma menjadi nyanyian merdu yang menyentuh kalbu jika didengarkan dengan hati.

Masih banyak hal yang bisa kita syukuri dalam hidup sekarang. Kita masih punya kesempatan untuk melakukan banyak hal. Mungkin kita bahkan tidak punya siapa-siapa, menghadapi banyak tantangan saat kita tidak bisa berpikir jernih. 

Niscayalah bahwa kita telah menempuh perjalanan yang panjang untuk menemukan diri kita sendiri dari persimpangan jalan ini. Tulisan adalah sahabat dan pengingat bahwa kita tidak pernah berjalan sendirian.

Lewat "Nyanyian Sunyi di Persimpangan Jalan" saya ingin mengatakan bahwa kita sedang bernyanyi untuk hidup dan masih ada orang-orang di seberang jalan yang penuh cinta, ikhlas dan rela hadir dan mendengarkan walau hanya satu orang. Tidak perlu ceritakan semuanya terperinci, cukup dengan katakan saja bahwa kita sedang "tidak baik-baik saja".

Kita harus menyadari bahwa apa yang kita alami dan terima sejatinya mengajarkan kita kembali untuk bisa menjaga diri dan berusaha untuk mengendalikan diri agar bisa mengambil langkah yang lebih baik di masa depan. 

Karena Tuhan memilih kita untuk hadir di tempat ini dan berjalan dalam tujuan yang mulia sebab semua rencana akan indah pada waktu-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun