Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Papua dan Masa Depan

20 Maret 2023   14:00 Diperbarui: 22 Maret 2023   10:41 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Manusia dan Budaya Papua (sastrapapua.com)

Jika budaya Papua dianggap sebagai "Pintu", pertanyaannya sekarang. Apa ekspektasi untuk masa depan? Inilah bagian yang harusnya direfleksikan, tidak hanya sekedar interaksi tetapi juga intropeksi, di tengah gejolak perubahan yang dahsyat melanda dunia, budaya lokal justru tercekam oleh dilema yang tidak jelas jalan keluarnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa krisis budaya ini merupakan tantangan terbesar dalam perkembangan budaya Papua, yang  muncul karena hambatan dari dalam kebudayan sendiri, tetapi juga pengaruh nilai-nilai budaya asing yang semakin tidak terbendung.

Persoalan seperti ini disebut masalah peningkatan daya saing kultural, sehingga kehidupan masyarakat Papua tidak lebas dari segala bentuk neokolonialisme. Seharusnya, sebagai daerah yang memiliki sejarah kesukuan yang unik dan dinamis, kesadaran budaya lokal diharapkan mampu memberikan spirit dan motivasi bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan masa depan.

Itu pun, jika pembangunan daerah dianggap pembangunan manusia dan masyarakat Papua seutuhnya, maka otonomi dan kebebasan dunia budaya mestinya didukung oleh semua pihak demi masa depan generasi, budaya, dan daerah. Jika tidak maka dunia kreativitas itu akan degradasi.

Budaya Papua dan masa depannya saling bergantung satu sama lain. Tanpa budaya manusia tidak bisa melangsungkan hidup. Karena kehidupan manusia ditopang oleh pandangan hidup dan nilai-nilai kemanusiaan yang unik, sehingga manusia berusaha memahami kehidupan dan keberadaan di dunia sekitarnya untuk mencapai tujuan hidup.

Pijakan "Budaya Papua dan Masa Depan" menjadi tujuan utama dalam menanamkan nilai kesadaran agar masyarakat semakin arif dan bijak dalam melakoni masa yang belum pasti, paling tidak kesadaran budaya akan mengantar manusia untuk tidak akan membuat kefatalan yang sama, serta senantiasa mengakui dan menghayati bahwa dalam budaya elemen masa depan menjadi barometer dalam menata kehidupan.

Dampak dari kurangnya kesadaran budaya, budaya di Papua mulai memudar dari kehidupan masyarakat. Lantas bagaimana masyarakat akan hidup di masa depan? Pengetahuan tentang budaya Papua sejauh ini tampaknya lebih pada pembuktian filosofis yang harus dinyatakan secara tegas.

Kesadaran budaya sangat penting karena sudah pasti diyakini bahwa apa yang terjadi di tempat lain, misalnya di etnik lain seperti Jawa, Sumatera dan Maluku meski hal ini menyangkut sesuatu yang ideal, belum tentu sesuai dengan konteks Papua.

Mengapa? Kesadaran budaya akan masa depan adalah jawabanya. Budaya ala barat sangat cocok untuk konteks barat, sebaliknya mungkin tidak sepenuhnya cocok untuk Papua, karena ruang antara barat dan Papua berbeda.

Demikian pula, apa yang baik atau bahkan yang terbaik saat ini belum tentu ideal untuk masa depan. Sistem kepemimpinan Freddy Numberi hanya cocok untuk zamannya dalam momen tertentu saja, begitu juga kecerdasan J.P. Salossa, gaya Barnabas Suebu dan Lukas Eenembe niscaya hanya berada dalam zamannya.

Sesuatu yang baik pada saat itu belum tentu relevan dengan konteks hari ini. Kendati pun demikian, sesuatu yang baik pada level sekarang belum tentu baik di masa depan. Di sinilah dimensi temporal dan spasial yang perlu diinterpretasikan dalam menerjemahkan budaya Papua agar tidak terjadi generalisasi yang tidak tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun