Misteri Dibalik Cicak di Dinding" terinspirasi dari kamar mandi.
Jangan pernah bodoh dan ngomelin kamar mandi. Meski tidak sebagus ruangan beraroma lainnya, judul sehebat "Sebelum mandi, selama dua menit melihat cicak menyerang di dinding. Kemudian, saya berpikir untuk bermain tangan dengan tajuk yang lucu dan cukup unik untuk menulis konten di Kompasiana.
Jika Anda pernah merasakan yang namanya masa kecil, pasti tahu syair lagunya. Bagi yang tidak pernah menyanyi, mungkin masa kecilnya kurang bahagia. Etss,,, maksudku kurang tersenyum.
Cicak-cicak di dinding
diam-diam Merayap
datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap
Lagu terkenal yang dinyanyikan oleh ibu membujuk tidur nyenyak si buah hati. Ternyata menyimpan misteri dibalik dinding yang murka dan penuh aroma mistis. Maybe, i don't know.
Apakah hap lalu ditangkap? Sesegera itu? Pada sisi lain akan terlihat biasa. Hanya saja proses penangkapan inilah yang nyamuk tak pernah nyangka.
Tabir yang sebenarnya harus diketahui. Masalahnya nyamuk tidak pernah menyadari bahwa area itu sudah ada seteru menantinya di sana. Ini bajingan.
Sejujurnya saya juga dongkol dengan nyamuk. Sangat disayangkan bahwa Feeling dan Instinct tak pernah berfungsi dengan baik, sekonyong-konyong cicak menyergapnya. Maklumin saja, lagian tak ada naluri berpikir, kayak**.
Meski begitu, misteri dibalik tembok yang harus diketahui nyamuk, bahwa dinding bukan hanya areanya sendiri. Cicak pun telah menciptakan area operasi khusus.
Seolah-olah, nyamuk acuh tak acuh, berpura-pura buta dan tuli dalam lakon ini. Cicak-cicak memanfaatkan momen untuk hap ditangkap, menjadi siap santap. Tabiatnya paling konyol dan terlalu tolol.
Memang nyamuk bukan pengecut, meski agresif. Anehnya, kelebihan dia hanya mampu mendekati dinding, dari pada cicak yang siaga. Faktanya, cicak lebih pandai dalam mengelola serangan dan lebih waspada.