Karena melalui tulisan, otomatis kita menunjukkan diri sebagaimana terwakili dalam setiap frasa yang terekam dalam setiap laman.
Saya baru saja menulis. Ya, dia hanya menulis dan bukan penulis, jika saya katakan penulis, kastanya mungkin tidak mencapai titik itu. Karena kapasitasnya sampai disini.
Hanya satu hal yang membuat saya jatuh cinta dengan menulis. Meski tidak semua kata mewakili rasa. Tapi sebenarnya dia adalah ekspresi dari diri saya sendiri. Oleh karena itu, "I Love it".
Apapun yang dunia katakan, menulis adalah diriku sendiri. Hanya dengan menulis, diri ini mengerekspresikan dirinya, dan menemukan kembali serta menunjukkan kepada dunia bahwa "katamu bukan kataku".
Satu hal yang saya takutkan selama menulis adalah "Takut Kehilangan Kata", kata pertama yang muncul di benak saya adalah "Kata Kunci".
Karena apa yang kita pikirkan hari ini akan sangat berbeda dengan kata-kata yang akan kita pikirkan sebentar di masa depan. Jadi "Kata Kunci" adalah kebutuhan mutlak untuk menulis. Setiap "Kata Kunci" yang muncul di benak secara otomatis menggerakkan diri untuk menulis.
Setelah menulis ini dan bahkan sekarang anda sudah tahu. Kamu bukan apa-apa bagi saya atau sebaliknya. Kiranya jelas, bahwa kamu sendiri telah mengenal siapa aku?
Tanpa kita sadari, manusia bisa mengenal manusia hanya dengan menulis. Mengenal seseorang bukanlah momok bagi kita, itulah daya tarik untuk dimiliki.
Sampai saat ini, menulis telah menjadi semacam teman curhat. Apapun tentang diriku, hidup dan dunia akan saya curahkan. Lagipula, dia sensitif padaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H