Seseorang bertanya ke saya. Apa motivasi anda sebenarnya untuk menulis ? Seketika saya berkata, untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak terlalu rumit, sangat sederhana.
Tentunya hal yang mendasari motivasi seseorang itu berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Mengingat munculnya sebuah niat yang ditolerir oleh aspek-aspek yang mendorong semangat seseorang untuk menulis.
Mungkin, orang bisa menulis karena tidak ada pekerjaan, atau hanya sekedar hobi, bahkan untuk merenung dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan, orang akan berspekulasi seperti itu.
Tidak semena-mena untuk menunjukkan diri bahwa kita sebenarnya mahir menulis, sebagai maestro di bidang literasi dan sebagainya. Namun, bagian ini excuse.
Bukan untuk ditantang, antara siapa yang baik dan siapa yang bodoh, dengan mencari kebenaran belaka. Namun kita dihadapkan pada pernyataan relatif tentang apa yang menarik dan menjadi alasan penulisan itu sendiri.
Pemula yang barangkali baru belajar memegang pulpen, keyboard atau benda lain yang bisa digunakan untuk menulis, merangkai kata menjadi sebuah kalimat bukanlah hal yang mudah.
Menulis juga membutuhkan kekuatan, ketenangan dan kesabaran. Karena menulis adalah perjuangan dalam hidup. Kita mesti membuka cakrawala berpikir untuk melihat, merasakan dan menorehkan.
Selain memiliki wawasan yang luas, kita juga bisa menambah literatur seperti buku, majalah, koran atau artikel, serta diimbangi dengan naluri berpikir yang tajam.
Separuh dari orang yang hidup dibawah langit, masih banyak yang jatuh bangun dalam menulis, tapi itu bukan akhir dari segalanya, harus dan terus berusaha untuk menulis, tanpa putus asa, pasti banyak jalan menuju Roma dan masih banyak lagi cara untuk menemukan diri sendiri.
Saya secara pribadi, dalam menggeluti dunia literasi, saya benar-benar hanya ingin mengekspresikan diri, bahkan ingin menunjukkan kepada dunia bahwa "Inilah aku yang sebenarnya".