Melalui Imakhne orang Meck meyakini bahwa manusia mampu berhubungan dengan "dunia" di seberang ruang dan waktu. Bahkan manusia di bimbing naik ke "atas", ke suatu "dunia" yang penuh dengan kebahagiaan sejati.
Pembaharuan pancamuka dalam kebudayaan orang Meck merupakan pencemplungan dari Injil yang diwartakan di kawasan ini, yang juga turut membawa kesadaran baru dalam hidup beragama.
Selain itu, pembaharuan dalam sektor jasmani pun telah menciptakan juga kebutuhan-kebutuhan baru nilai rohani, yang menuntut pergeseran dan pergantian nilai-nilai tradisional, kepercayaan, maupun agama.
Berbarengan dengan itu, relasi Injil dalam kebudayaan suku Meck berhubungan sangat dialektis. Ada sebuah interaksi kreatif yang menjadi pilar utama dalam meyakini Imakhne. Oleh karena itu, kehadiran Injil dianggap sebagai akomodasi dalam suatu tatanan kebudayaan.
Imakhne menjadikan manusia bisa mengenal, melihat, merabah, dan mengimani Injil sebagai interpretasi profetis dalam kebudayaan.
Sebab tanpa Imakhne, orang Meck beranggapan bahwa manusia akan kehilangan orientasinya ke masa depan. Hal itu berarti bahwa ia gagal untuk menjadi manusia yang sempurna sesuai dengan tuntutan eksistensinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, selain dari pada sebagai ciptaan kebudayaan.
Dengan perkataan lain, tanpa Injil tentang Imakhne yang transenden yang sudah menampakan diri-Nya melalui Isa Al-Masih akan kehilangan jati diri kemanusiaannya.
Setiap unsur, entah yang bersifat kebudayaan atau keagamaan di tantang sebagai nilai-nilai baru. Sebab itu, kehadiran Injil pun dijadikan sebagai suatu nilai baru dalam aspek kebudayaan suku Meck.
Dengan adanya nilai inilah memungkinkan manusia untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan eksistensi masa depan dengan penuh percaya.
Jelaslah kiranya bahwa nilai rohani yang tercakup dalam kebudayaan orang Meck, tidak terluput dari kehidupan beragama.
Melalui keterbukaan terhadap dimensi Ilahi memberikan manusia peluang untuk menemukan kemungkinan yang tak terbatas dalam merealisasikan dirinya sebagai makhluk yang bermartabat luhur.