Mohon tunggu...
Ali Muchsin
Ali Muchsin Mohon Tunggu... -

Hanya sebutir pasir di hamparan padang tandus..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Hasrat(ku)"

23 November 2011   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menoreh noreh, aku mencari
di tubuh malam tak henti menari
Persetubuhan, perseteruan
menganyam rindu tak terbelah

Akh, ku cicipi helai demi helai
setiap erangan yang membungkam mata
Di lengguh yang memuncak
ku terjebak, di puting hasrat

Huft, ku seka peluh yang luruh
basuh kan tubuh kukeruh
Senggama kian memutar
buncah di ujung pusar

Dekaplah aku seerat Kau mendekap
kekasih, aku menikmatinya
Aku telajang dalam jalang
dalam erangku memuja, mengucap berulang

:Asma-Mu

Aku menikmati peluh bulan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun