Mohon tunggu...
Ali Muchsin
Ali Muchsin Mohon Tunggu... -

Hanya sebutir pasir di hamparan padang tandus..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masygul

12 November 2011   19:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencumbu sunyi yang gelinjang,

mendekap malam resah

Terjebak paruh bulan diantara deretan awan,

aku seperti menuai cahaya di balik punggung hujan

Diceruk wajah gemintang,

geriap satire menoreh kabut

Perlahan mengendap menuju labirin,

Lukisan elok meludah angin

Aku hanya menatap kosong,

barisan bintang dan sungging senyumnya

Tanpa busur tanpa baju,

ku lepas larik nafas yang pernah ku hirup bersama pijar

Masih dan masih terus berjalan

di kolong waktu menganyam sebait cerita : duka

tapi aku bukan dabir dengan kerajaan langitnya,

kidung hatiku hanyalah debu....

Bandung Tubir Malam Tanpa warna....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun