Berpacu Mengejar Mimpi
Karya : Sim Chung Wei
Langit kelabu menyelimuti pagi
jarum jam terus berdetak tanpa henti.
seperti angin yang tak dapat dirantai,
waktu berlalu, takkan pernah kembali.
Langkah-langkah kecil kutapaki,
di lorong sunyi, di tengah keramaian hari.
tetes air membasahi bumi
Namun detik-detik tak pernah bersabar
Mimpi-mimpi bersarang di pelupuk mata,
akankah sempat kugapai semua itu
saat bayang senja kian meradang.
menuntun maju, namun juga mencuri harapan.
Jiwaku berlari, menantang arus,
merangkai kisah sebelum semua pupus.
seiring degup jantung yang kian cepat,
aku menari di tepi garis akhir harapan
Hingga nafasku berpadu dengan sunyi,
Waktu berhenti, tapi arti tetap abad
kubiarkan jejakku tertanam di bumi,
Menjadi cerita  warisan bagi yang mencintai
Jakarta, 8 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H