Renungan Kala Hujan
Karya : Sim Chung Wei
Titik air hujan melagu lirih,
berlatar langit kelabu yang bercerita
menyapa bumi yang sunyi dan gigih
tentang jiwa yang penuh makna.
Setiap tetes jatuh perlahan
seperti air yang mencium tanah
menggugah hati yang sedang kerinduan.
begitu pula doa yang kuhembuskan pasrah.
Hujan berbicara dalam bahasa rahasia
mengurai rasa yang pernah tersipan
dalam dinginnya, ada kehangatan membuai
dalam gelapnya, ada cahaya harapan
Hai hujan, membangkitkan kenangan
menemani jiwa dalam renungan
menjadi bagian dari jalan kehidupan.
bersama badai, tetap memberi kepercayaan
Jakarta, 20 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H