Pengalaman hidup diketinggian
Sejak 30 September 2023, kami menempati salah satu unit apartmen di daerah kelapa gading. Unit ini merupakan anugrah yang kami diizinkan menggunakan unit milik om dan tante kami.
Hari ini, sudah sebulan kami tinggal di ketinggian lantai 20, Â meskipun sebenarnya sama denga ketinggian lantai 17. Â Hal ini tentu menuntut kami untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan dan kondisi baru.
Pada saat saya turun menggunakan lift, saya merasakan perubahan tekanan udara di telinga. Â Selain itu kami juga perlu membiasakan dengan kehidupan sosial bermasyarakat di apartemen. Ternyata di Apartemen juga terdapat kepengurusan RW. Hal ini membuktikan bahwa hidup di kawasan Apartment tidak sepenuhnya bersifat individualis.
Demikian juga dengan lahan parkin kendaraan, yang perlu saling mengerti. Karena lahan yang terbatas, yang kurang sesuai dengan jumlah kendaran milik penghuni. Peranha satu pagi saya jadi terlabat ke tempat kerja gara-gara motor saya terhalang motor lain di lahan parkiran. Sehingga saya perlu menggeser dahulu beberpa motor untuk dapat menggeluarkan motor saya dari area parkir.
Memang di ketinggian sepeti skrng ini, saya juga dapat menikmati pemandnagan baru dari sudut padang yang lain. Karena selama puluhan tahun biasa hidup di permukaan bumi, pemandangan dari ketinggian ini menjadi sebuah peamdangan baru bagi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H