Menumbuhkan Kemampan Berbicara Siswa di Depan Umum
Ruang kelas saat ini, bukan hanya menjadi tempat murid mendapatkan pelajaran dengan metode ceramah. Guru menjelaskan dan burid mendengarkan dan memperhatikan.
Saat ini, cara pembelajaran di kelaspun sudah mengalami perkembangan. Sudah bukan jamannya lagi para siswa diminta duduk diam mendengarkan sambil mencatat.
Saat ini selain kemampan akademis yang ditandai dari perkembangan kognitif siswa. Kita sebagai pendidik perlu juga memotivasi siswa dalam kemampuan ata keterampilan lain yang berguna. Seperti salah satu semboyan Ki Hajar Dewantara "Tut Wuri Handayani" Â yang dapat diartikan di belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan atau motivasi".
Salah satu dorongan yang perlu diberikan kepada siswa adalah keberanian untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Teringat saat penulis duduk di Sekolah Dasar, penulis sering kali didorong untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan. Â Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi penulis, dan pengalama ini, saya terapkan kembali dalam mendidik siswa di sekolah.
Keberanian dan mental seperti ini diperlukan dalam dunia pekerjaan, terutama pekerjaan yang menuntut kita untk memaparkan informasi atau perencanaan suatu proyek. sebaik apapun daya analisis, perencanaan, dan ide seseorang, tetapi ketika dia ragu bahkan takut untuk memaparkannya di depan orang banyak, maka hal tersebut akan tersimpan tanpa ada yang memahiminya, atau ada kemungkinan justru hal tersebut digunakan oleh kompetitor.
Inilah yang menjadi salah satu tugas kita sebagai guru, ntuk memberikan bekal bukan hanya secara akademis ata intelegtual. Namun perlu jga diimbangin dengan kecerdasan emosinal dan spiritual.
Lantas, bagaimana konsep Tut Wuri Handayani diterapkan dalam  kegiatan belajar mengajar terutama untuk melatih siswa berani mengemukaan pendapat. Biarkan para siswa yang masih belajar mencari jalannya sendiri. Jika anak didik salah jalan, barulah pendidiknya boleh mengarahkan. Salah satu caranya dengan membiarakn merekan memaparkan hasil diskusi, hasil penelitian, dan sebaginya di depan kelas.
Setelah mereka melaksanakannya, barulah guru dapat memberikan apresiasi dan saran kepada siswa. Sedangkan pada jenjang yang lebih muda, kita dapat melakukan diskusi kelas dengan bertanya langsung atau meminta siswa berpendapat. Tetap sabr jika ada siswa yang bertanya, sehingga mereka menjadi nyaman untk bertanya, sehingga tidak ada ketakutan, saay mereka tidak mengerti dan memerlukan penjelasan ulang, maka mereka dengan berani dapat mengajukan pertanyaan di bagian yang mereka rasa belum mengerti.
Â
Sumber : "Mengenal Arti Semboyan Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/02/201500765/mengenal-arti-semboyan-tut-wuri-handayani-dari-ki-hajar-dewantara?page=all.
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Sari Hardiyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H