Melihat setiap potensi anak yang unik
Setiap anak dilahirkan dengan karakter, talenta yang berbeda. Dan pada perjalanan mereka juga berkembang dengan kecepatan yang berbeda.
Dalam melihat potensi setiap anak, terkadang kita dapat dilakukannya berdasarkan pengalaman dalam mengamati dan melihat
pertumbuhan seorang anak.
Menurut Michel Foucault, seorang filsuf prancis. Setiap orang adalah sebah karya yang tampatnya tidak bisa digantikan oleh orang lain. Dengan pandangan seperti ini, diharapkan sekolah dan masyarakat memiliki pandangan yang sama dengan ini. Dengan pandangan seperti ini, maka tumbuh kembang setiap individu yang unik ini dapat berkembang secara maksimal.
Howard Garner, membagi kepandaian dalam multiple intelligences, menjadi :
1. verbal-lingistic intelligence ; kecerdasan bahasa meliputi kemampuan untuk mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan informasi dan ide menggunakan tulisan.
2. Logical-mathematical intellegence; Kecerdasan logika matematika meliputi kemampuan berpikir logis, memahami sebab akibat, suka teka-teki, serta ketertarikan terhadap angka. Kecerdasan majemuk ini dapat ditunjukkan dengan ketertarikan si Kecil pada analisis masalah angka.
3. Spatial-visual intellegence; Kecerdasan tipe ini meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, serta mampu berpikir secara kreatif.
4. Bodily-kinestetic intellegence; Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan sangat menikmati kegiatan fisik.
5. Musical intelligence; Kecerdasan ini meliputi kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, dan senang bernyanyi.
6. Interpersonal intellenge; Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, memahami perasaan orang lain, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah kelompok.
7. intrapersonal; Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan perasaan, percaya diri, dan mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak disukai.
8. Naturalist intellenge; Kecerdasan naturalis ini meliputi ketertarikan mempelajari alam serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa.
9. Existential intellenge; Kecerdasan eksistensial adalah salah satu kecerdasan majemuk yang tampak 'berat' untuk anak-anak.
Pada tipe kecerdasan ini, anak senang mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban mendalam tentang keberadaan manusia. Misal, "Mengapa kita hidup?", "Apa itu kematian?", dan lainnya. Â
Selama ini kita hanya menganggap anak yang pintar adalah siswayang berprestasi secara akatemis, terutama pada palajara eksak. Dan memberi label pada sisswa yang mngkin secara akdemis tidak menonjol namn dia sebenanrnya jenius dalam kesenian, olahraga, dan bidang lainnya. Â
Dengan melihat berbagian kepintaran ini, semoga menjadi pengetahuan dasar dalam kita meklihat potensi setiap siswa. Maka tidaklah sepatutnya kita memaksakan kepada seorang ada untk ahli dalam mata pelajaran terntentu, dan kita juga tidak boleh memandang rendah orang yang tidak meiliki kemapuandi bidang tertentu. Sekali lagi setiap manusia diciptakan dengan keunikan tersendiri sebagai suatau karya yang tidak bisa digantikan oleh orang lain, meski itu kembarannya.
Mari kita sama-sama memandang setiap orang dengan keunikan mereka masing-masing, menghargai setiap potensi
Sumber : The power of Language. 2022.Shin do Hyun and Yoon Na Ru. cetakan kesebelas, 2022. Penerbit Haru Indonesia
isbn 978-623-7351-34-4
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/9-jenis-kecerdasan-anak-dan-cara-mengembangkannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H