Mohon tunggu...
Budi Simm
Budi Simm Mohon Tunggu... petani -

a boy who like to learn

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Banci kok Disenengi? Piye To

16 Februari 2016   06:58 Diperbarui: 16 Februari 2016   07:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maraknya issue LGBT akhir akhir ini dipicu oleh adanya sekelompok orang dari dunia lain yaitu luar negeri yg mendukung para penderita penyakit LGBT dengan dana yg wah.Hal ini menjadi keanehan yg patut dipertanyakan maksud dan tujuannya.Tak mungkin tidak ada tujuan tertentu dari kaum pembela dan pendukung LBGT ini.Untuk selanjutnya LGBT saya sebut Banci biar lebih membumi seperti istilah yg dikenal seluruh masyarakat Indonesia.

Inilah kepintaran mereka yg bener bener keblinger dengan menganti istilah Banci dengan LGBT.Masyarakat kita sudah sangat akrab dengan orang banci dari jaman dahulu.Mereka adalah orang yg mengalami disorientasi sosial pada orietansi sex nya atau kesukaan akan benda benda yg umum digemari di masyarakat.Saat kita melihat seorang anak laki-laki bermain dengan boneka maka akan spontan dikatakan banci.Begitu juga anak perempuan yg suka hal2 yg dimainkan anak laki laki.Tetapi mereka hanya mengalami hal ini dalam jangka pendek karena saat dewasa atau remaja mereka kembali menjadi pribadi dengan orientasi yg normal.Anak laki laki menjadi pria dewasa dan menikah dengan wanita dan anak perempuan menjadi wanita dewasa dan juga menikah.

Ada hidden agenda dalam bantuan dana dan dukungan para oknum luar negeri pada kaum Banci ini.Mereka berharap para banci akan menjadi mitra dalam aktivitas mereka di bumi Indonesia.Adanya perpecahan di dalam masyarakat Indonesia membuat mereka leluasa kembali beraktivitas di negara kita dan mendapat manfaat atau benefit dari kekayaan alam yg kita punya. Kita harus cepat sadar bahwa kita sedang dipecah oleh bangsa asing dengan issue bancinya,LGBT.Para kapitalis memang tidak kekurangan akal dalam mencari cara agar dapat mengambil keuntungan dari kekayaan alam di negara kita.Salah satu caranya adalah dengan mendanai kaum banci ini dan mendukungnya untuk mendapat pengakuan status di masyarakat.

Kita harus jeli dalam melihat gerakan gerakan yg terjadi di masyarakat kita sehingga kita tahu apa yg sebenarnya kita alami.Fenomena kaum banci ini dibuat agar kita dapat dipecah sebagai suatu bangsa yg telah bersatu.Issue banci jelas akan membuat kita terkotak kotak dan memecah kita pada pihak pro dan kotra.Setelah gonjang ganjing koalisi politik dalam sistem demokrasi kita mulai redup maka kita kembali dibuat saling berhadapan.Issue banci ini jelas dipilih untuk membuat masyarakat kita terbelah pada dua pandangan dan akhirnya kita alami perpecahan dalam masyarakat.Mereka yg mempelopori gerakan ini dari luar negeri tahu bahwa masyarakat kita tidak akan mentolerir pada issu banci ini.Inilah alat mereka kaum kapitalis asing untuk memecah kita sebagai suatu bangsa.Dan akhirnya mereka mendapat dukungan dari kaum banci yg mereka bela dan dukung.

Banci kok disenengi,lha wong edan kuwi.Ora elok iku

Ini ungkapan seorang nenek di pelosok desa yang saya dengar.

salam persatuan,sekian 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun