Peejalanan menuju Sumatera tentunya dapat dilalui via lintas barat sumatera, lintas tengah sumatera, dan lintas timur sumatera. Bila kita berkendara via lintas timur sumatera majan hamparan kelapa sawit akan terlihat ditambah sebagian wilayah sudah menggunakan jalan tol seperti tol Medan-Kisaran, tol Duri-Pekanbaru, dan tol Palembang-Bekahuni. Namun hal yang menarik bagi pengendara adalah masih terdapat antrian pengisian BBM di pom bensin setiap wilayah lintas timur sumatera.
Saat hendak mengisi BBM jenis solar harus sabar menunggu karena habis atau harus mengisi jenis dexlite. Atau bila mengisi BBM jenis pertalite akan habis, menggunajan barkot, atau dibatasi Rp 100.000,- sampai Rp 200.000,-. Sehingga sangat menghambat para pengendara yang melewati jalan via lintas timur sumatera.
Hal yang menarik mulai memasuki daerah Sumatera via lintas timur terdapat penjual eceran BBM jenis solar dan pertalite dengan harga tinggi bisa mencapai 2 kali harga di pom bensin. Sementara penjualan bensin eceran ini terdapat di samping atau di depan jalan raya dekat pom bensin. Anehnya tidak ada petugas dari TNI, Polri, Aparat Pemda, atau Pihak Pertamina yang melakukan sidak atau menyita. Tentunya ada semacam kerjasama dan ini sangat merugikan konsumen khususnya para pengendara di lintas timur sumatera. Akankah hal ini berlangsung terus, tentunya harus ada ketegasan dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan persoalan di lintas timur sumatera ini.Â
