Mohon tunggu...
Simatupang Napogos
Simatupang Napogos Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aktif menulis dan pengamat masalah sosial. Juga menjadi Anggota PPPSU Medan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Money

Lahirnya OPEC dan Perkembangan Harga Minyak Dunia

14 September 2023   02:00 Diperbarui: 14 September 2023   02:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak OPEC didirikan pada tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak dengan  negara pencetus OPEC, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, serta Venezuela, maka sangat mempengaruhi perkembangan harga minyak dunia. Memang berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional, yakni The Seven Sisters pada tahun 1959-1960. Mereka menguasai industri minyak dan menetapkan harga pada pasar internasional.

Dengan keberadaan OPEC tentunya tujuan awalnya adalah untuk  mempertahankan harga minyak serta menolak adanya aksi penurunan harga minyak secara sepihak oleh perusahaan-perusahaan minyak besar di dunia. Sementara perusahaan tersebut kebanyakan berasal dari negara maju. OPEC secara bersama-sama berusaha menentukan kebijakan atas harga serta jumlah produksi minyak bumi yang akan dipasarkan menuju pasar dunia.

Namun pada kenyataannya dalam menjalankan tugasnya, OPEC tidak selalu dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik. Adanya penurunan permintaan sementara produksi meningkat dan tuntutan internasional terhadap minyak di negara-negara anggota OPEC. Sementara itu OPEC masih tetap mengekspor minyak dalam jumlah yang besar mengakibatkan harga minyak menjadi turun. Masalah tersebut terjadi di Venezuela. Venezuela yang sebelumnya menjadi negara pendiri OPEC, kini justru mengalami krisis ekonomi parah. 

Dampak yang terlihak adalah harga minyak bumi yang diproduksi turun hingga 50% karena adanya tuntutan pasar. Akhirnya, OPEC mengeluarkan kebijakan untuk mengendalikan turunnya harga minyak di pasar global. Kebijakan tersebut diambil atas dasar pengaruh dari dunia luar dan tuntutan pasar. Kebijakan tersebut digunakan untuk memulihkan harga minyak mulai pada akhir tahun 2008. Harga minyak yang tercatat pada akhir 2008 turun hingga 100 dolar AS per-barel. Namun akan berdampak sangat besar bagi negara pengekspor minyak dari OPEC.

 Dan dampak dari persoalan tersebut maka OPEC membatasi produksinya agar tidak merugi. Inilah yang menyebabkan negara pengekpor minyak dunia menaikkan harga minyak dunia. Begitupula negara Indonesia menaikkan harga BBM sejak september 2023. Tentunya berdampak bagi stabilitas perekonomian di dalam negeri dan kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun