Dewasa ini harimau sudah  berada di ambang kepunahan. Hilangnya habitat, perubahan iklim dan perburuan hanyalah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi harimau. Sehingga saat ini masyarakat dunia khususnya Indonesia berusaha untuk menyelanatkan harimau dari kepunahan, seperti harimau sumatera. Untuk melaksanakan hal itu, maka ditetapkanlah Hari Harimau Sedunia pada setiap tanggal 29 Juli. Peringatan Hari Harimau Sedunia ini ditetapkan pada tahun 2010.
Tujuan dari Hari Harimau Sedunia  adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi harimau. Masyarakat dunia diajak untuk menyadari kepunahan harimau di seluruh dunia termasuk di Indonesia, serta upaya untuk menyelamatkan kepunahan harimau dari habitatnya agar tetap lestari sebagai warisan untuk anak cucu berikutnya. Sangat besar jasa yang dilakukan dalam menyelamatkan harimau dari kepunahan karena merupakan hewan langka yang ada saat ini.
Upaya strategi konservasi dengan melindungi habitat harimau yang berada di luar kawasan konservasi harus dilakukan. Karena, sekitar 70 persen habitat harimau memang berada di luar kawasan konservasi seperti taman nasional dan cagar alam. Untuk itu, pendekatan landskap atau bentangan alam yang dinamakan Tiger Conservation Landscape (TCL) harus dilakukan. Upaya ini tentunya harus mendapat dukungan dari semua pihak agar tidak terjadi lagi perburuan terhadap harimau agar hewan ini dapat dilestarikan secara bijaksana dan bertanggung jawab.
