Mohon tunggu...
Djamester A. Simarmata
Djamester A. Simarmata Mohon Tunggu... Dosen - Saya adalah seorang akademisi, penulis. Senang membaca, dengar musik klasik maupun pop, senang berdiskusi. Latar belakang teknik tetapi beralih menjadi ekonom.

Saya adalah seorang akademisi, penulis. Senang membaca, dengar musik klasik maupun pop, senang berdiskusi. Latar belakang teknik tetapi beralih menjadi ekonom.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Hal-hal Kecil Membantu Kelancaran Lalu Lintas

9 November 2013   08:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Sungguh sering terasa menysakkan. Seperti kemarin setelah hujan banyak orang bertenduh di bawah jembatan layang dan menghambat arus lalu lintas. Maka anjuran saya sejak ngajar S2-MPKP ialah kewajiban setiap pemilik motor untuk membawa jas hujan, analog dengan helm. Saya perneh mendengar bahwa hal itu menjadi kewajiban, tetapi kelihatannya belum. Tolong diwajibkan, dan polisi harus razia saat hujan bagi mereka yang berhenti di tempat-tempat seperti itu, bawah jembatan layang, dan sebagainya.

Hal kedua ialah dalam setiap persimpangan yang ada lampu lalu lintas, maka perlu memberi segi empat sedemikian sehingga bila lampu ke satu arah telah hijau, tidak boleh kendaraan ke arah lain terhalang untuk lewat akibat adanya banyak mobil dan kendaraan pada umumnya dari arah lama yang masih menempati tempat itu. Di Amerika ada yang disebut segiempat itu yang diberi tulisan DO NOT BLOCK. Kendaraan yang berada pada segi empat itu akan terkena tilang. Coba perhatikan kejadian ini seperti persimpangan Kuningan dan Gatot Subroto, sering banyak waktu hilang menunggu aliran LL dari satu arah yang hambat LL pada arah lain. Oh betapa egoisnya para pengguna jalan DKI. Betulkah orang Indonesia adalah orang yang ramah? Ramah terhadap kebaikan atau pada perasaan iri?

Perlu ada sinkronisasi antara lalu lintas. Coba liha persimpangan Kuingan-Gatsu, dan lihat lagi persimpangan KuninganWarungBuncit-Tendean. Lampu hijau di Kuningan-Gatsu terhambat LL di perpotongan jalan itu, sebab di persimpangan WarungBuncit-Tendean masih merah, dan terjadilah tumpukan LL di ruas jalan pendek itu. Ini perlu sinkronisasi antar LL di persimpangan jalan terutama yang berdekatan.

Penulis telah mengusulkan sistem pengelolaan LL DKI dengan sistem AREAWIDE TRAFFIC CONTROL, dan bukan dikelola per lamlu LL, tetapi dalam rangkaian seluruh persimpangan DKI. Tetapi usul itu tidak mendapat tanggapan, dan saya sebagai warga DKI hanya ngurut dada.

Salam DKI, Merdeka

Djamester Simarmata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun