Teknologi ini dianggap efektif karena secara teknis dapat menampung volume air dalam jumlah relatif besar dan dapat mengairi areal yang relative luas jika dibangun cara berseri.
Program Pembangunan 1000 Embung merupakan satu inovasi kebijakan dalam mengatasi persoalan kekeringan yang tiap tahun melanda hampir seluruh Kawasan di Kabupaten Bojonegoro.Â
Inovasi dapat didefenisikan sebagai proses kegiatan yang melibatkan pemikiran yang dalam oleh manusia yang dilakukan untuk menemukan sesuatu yang baru atas suatu hal, baik yang belum pernah ada sebelumnya ataupun yang sudah ada untuk kemudian diperbaharui.
Pembangunan embung membutuhkan teknik-teknik tertentu untuk mencapai kualitas embung dengan daya tampung maksimal. Wahyuni (2014) Teknik pembuatan embung meliputi penentuan tekstur tanah, kemiringan lahan, bentuk, ukuran penggalian tanah, kelapisan tanah, kelapisan plastik, penembokan dan pelapisan kapur.Â
Oleh karena itu, sebelum melakukan pembangunan embung, pertama-tama Dinas Pengairan melakukan survei kelayakan lokasi pembangunan embung. Pembangunan embung dilaksanakan sesuai dengan usulan Pemerintah Desa melalui proposal pengajuan bantuan pembangunan embung.
Data terhitung bulan September 2015, telah dibangun 37 embung dengan rincian 27 embung telah selesai dibangun dan 10 embung masih dalam tahap pembangunan yang terbesar di beberapa Kecamatan, diantaranya Kecamatan Ngasem, Kedungadem, Baureno, Sumberjo, dan Tambakrejo.Â
Hasilnya terdapat sebanyak 277 embung yang telah berhasil dibangun oleh Dinas Pengairan dan tersebar di 28 Kecamatan hingga seluruh desa di Kabupaten Bojonegoro.Â
Pembangunan embung di tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro diharapkan dapat membantu dalam penyediaan air pada musim kemarau. Melanjutkan pernyataan sebelumnya, pembanguan embung oleh Dinas Pengairan dilakukan untuk menguatkan Kabupaten Bojonegoro sebagai lumbung pangan negeri yang ingin diwujudkan dengan kemampuan menghasilkan hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H