Bagi ku, saat kita berjuang atas nilai yang kita yakini teguh itu, jikapun berakhir masuk penjara itu bagian dari risiko perjuangan.
Penjara adalah liburan dari perjuangan di jalanan. Sedangkan berada di luar penjara adalah perjuangan tanpa henti  di jalanan. Keduanya sama saja. Ini tentang caramu berpikir tentang nilai yang kau perjuangkan.
Lihatlah tokoh2 dunia yang mengubah peradaban. Sebagian besar nasibnya berakhir di penjara. Apakah mereka takluk dan kalah? Tidak. Malahan terjadi perubahan sekalipun puluhan tahun pengapnya kamar penjara mereka rasakan.
Nelson Mandela dan Bung Karno dua tokoh pembaharu yang pernah dipenjara karena nilai perjuangannya. Anak2 muda mahasiswa 98 membawa perubahan baru bagi negeri kita. Penjara, siksaan dan paling mahal kematian menjadi risiko perjuangan mereka. Apakah mereka takut? Apakah mereka takluk? Mulut dan nyali mereka sebangun seirama. Cerdas dan berani.
Aku gk habis pikir pada kamu yang begitu kencang berteriak sedang memperjuangkan kebenaran, keadilan, kepentingan rakyat dan Tuhan. Tetapi begitu dipanggil polisi atas ucapan perjuanganmu itu kamu ketakutan. Kamu menghindar. Kamu ngeles. Kamu bersembunyi. Kamu melarikan diri dengan sejuta pembenaran.
Sesungguhnya kamu tidak berjuang untuk nilai keadilan, kebenaran dan kepentingan rakyat. Kamu menunggangi semua itu untuk kepentingan pribadi dan kelompokmu. Demi kekuasaan. Demi ambisimu. Demi mimpi busukmu.
Hanya seorang pengecut dan pecundang yang melarikan diri dari proses hukum yang menimpa dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H