Lebih penting lagi untuk waspada terhadap perpecahan pada masyarakat kita. Strategi politisi pecah belah selama ini adalah dengan menggerakkan suatu segmen dari kaum mayoritas sambil berharap mudah-mudahan dapat sebagian dari suara kaum minoritas. Dengan kata lain, suara kaum minoritas tidak pernah didominasi oleh satu pihak saja. Menurut saya, inilah pemilihan besar pertama dimana pemilih dapat disortir menurut identitasnya. Paling mengkhawatirkan, identitas yang dilibatkan sangat mudah untuk dikenali (agama KTP), alih-alih corak tertentu yang tidak mudah dilihat (keanggotaan ormas, gereja, dll.). Sejarah mengajarkan, kisah seperti ini akhirnya tidak pernah happy ending. Kemana kita 5 tahun lagi? Wallahu'alam bissawab.
N.B.: Kalau mau lihat data lengkapnya, silahkan tanya saya. Kalau nggak percaya, jangan ribut data nggak valid. Cari sendiri. Yang mau ribut begitu silahkan ke laut saja.
N.N.B.: Daripada wartawan sibuk meliput pengamat kelas kambing, kenapa mereka nggak sibuk mengolah data begini? Nggak susah kok….