Salah satu hikmah puasa di bulan Ramadan adalah mengajarkan untuk gotong royong. Berbagi macam ibadah bulan ramadan sudah banyak diulas.
Pahala ibadah di bulan ramadan akan dilipatgandakan. namun beribadah di bulan ramadan tidak sekadar berpuasa, salat tarawih, tadarus, sedekah, zakat, infak namun sekecil apapun kegiatan yang dilakukan bisa bernilai ibadah. Seperti peristiwa gotong royong dalam mengangkat ring basket karena roboh.
Suasana sudah sepi, semua siswa sudah pulang karena jam pembelajaran sudah selesai, Namun, tidak diketahui apa penyebabnya, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba tiang ring basket yang berada di halaman madrasah jatuh.
Beberapa guru yang mengetahui kejadian itu spontanitas lari ke lokasi kejadian dan mencari tahu apa penyebab jatuhnya tiang ring basket tersebut. Sutarlip, S.Pd., guru olahraga menduga ring basket itu jatuh karena air yang ada dalam dudukan habis akibat adanya kebocoran.” Air yang di dalam dudukan tiang habis sehingga menyebabkan tidak ada keseimbangan akhirnya jatuh” tutur Tarlip. Rabu (13/4/2022).
Setelah beberapa saat mereka mengamati jatuhnya ring tersebut, mereka spontan gotong royong mengangkatnya.
Peristiwa itu mengingatkan pentingnya gotong royong. Sebagai makhluk sosial tentu saling membutuhkan satu sama lain. Gotong Royong berasal dari istilah gotong yang berarti bekerja. Dan kata royong berarti bersama.
Gotong royong dapat diartikan mengangkat bersama-sama atau mengerjakan sesuatu bersama-sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gotong royong adalah bekerja bersama-sama (tolong- menolong, bantu-membantu).
Bulan ramadan selain merupakan sarana membangun hubungan dengan Allah (hablum minallaah) juga merupakan sarana untuk membangun hubungan yang baik sesama manusia (hablum minannas).
Drs.H.Gunarta yang melihat kejadian itu memberi komentar bahwa kejadian apapun tentu ada hikmahnya.“ Kejadian sekecil apapun ada hikmahnya, tanpa ada komando mereka bekerja sama/gotong royong mengangkat ring tersebut insyaallah merupakan bagian dari ibadah.” kata Gunarta
Sebagaimana firman Allah, “… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” Al-Maidah ayat 2.