Orang yang berpuasa akan merasakan lapar dahaga, tentu ini memberi pelajaran kepada anak, bagaimana ikut berempati dengan penderitaan orang lain. Rasa empati dapat menimbulkan sikap sosial yang tinggi. Misalnya pembagian takjil, sedekah, zakat merupakan perilaku nyata dari sikap toleransi, empati dan peduli terhadap penderitaan orang ain.
Nilai Kesabaran
Orang yang berpuasa akan dibiasakan menahan melakukan hal-hal yang tidak baik. Misalnya orang berpuasa dilarang marah-marah, menggunjing dan berburuk sangka. Namun dianjurkan bersifat sabar dalam menghadapi perbuatan orang lain. Misalkan ada orang yang menggunjing atau memfitnah kita, kita harus  sabar karena kita sedang dalam keadaan menjalankan puasa. Sikap ini dapat menjadikan diri lebih tabah dan sabar. Dengan demikian anak yang terlatih menahan diri, sabar tidak mudah terprovokasi terhadap hal-hal yang belum jelas kebenarannya.
Nilai Kesederhanaan
Ketika waktu berbuka puasa sudah tiba kita minum dan makan sedikit saja telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut. Kemudian kita makan dan minum secukupnya tidak perlu berlebihan. "makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al a'rof: 31)
Keinginan untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.  Makanan yang berkelebihan  belum tentu baik untuk kesehatan. Justru kelebihan makanan bergizi dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, jantung dan lain-lain.
Kesimpulannya sikap kejujuran, disiplin, empati, sabar, hidup sederhana merupakan karakter yang penting dibiasakan kepada anak sejak dini. Â Seorang anak yang semakin bersikap baik maka bukan saja orang tua yang bahagia melainkan akan semakin disenangi oleh teman yang lain.
Dengan demikian penanaman karakter pada anak perlu dilaksanakan secara terus-menerus agar menjadi sebuah kebiasaan. Orang dewasa, guru atau orang tua  perlu memberi contoh baik berupa ucapan maupun tindakan.  Penanaman karakter pada anak perlu proses  karena itu pendidikan karakter harus dilakukan sejak usia dini melalui pembiasaan-pembiasaan. Membiasakan menjalankan ibadah puasa sejak dini merupakan hal yang baik dan seharusnya dilakukan oleh orang tua. Â
Harapannya ketika dewasa, anak menjadi generasi yang berkarakter.Tentu saja orang tua perlu bijak dalam melatih menjalankan ibadah puasa pada anak usia dini. Orang tua perlu memperhatikan umur, kemampuan, kesehatan pengetahuan, pengalaman anak. Orang tua tidak harus memaksakan kehendak supaya anak berpuasa.  Kalau dipandang  masih berat, belum mampu maka anak perlu diberi pengertian. Dan dapat dilakukan dengan cara bertahap. Mulai setengah hari, satu hari, dua hari dan seterusnya hingga anak mampu menjalankan puasa secara penuh. Semoga bermanfaat.
 Ditulis dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H