Kisah nyata yang dialami teman yang baru-baru ini  terpapar covid -19. Ia adalah seorang guru, terpaksa harus isolasi mandiri. Ia mengaku awalnya badan terasa sakit semua batuk ngikil dan flu sampai sulit bernapas. "Kepala sakit mau pecah, punggung panas, mulut dan tenggorokan panas,  pahit..selera makan hilang sama sekali..diiringi muntah-mutah, bersin, lesu, letih, lemas tak berdaya..terpaparnya cepat, perginya lama.,"tulisnya dalam grup WhatSapp
Mengetahui kisah itu kemudian teman yang lain saling menyampaikan keprihatinan dan empatinya. Saling memberikan semangat, mendoakan dan memberikan support agar segera sembuh. Rata-rata mereka menyarankan agar  menjalani dengan sabar dan tetap bahagia. "Bahagia itu meningkatkan Imunitas, daya tahan tubuh,"  demikian bunyi salah satu saran itu. Ada juga yang menyarankan untuk tidak mempedulikan berita di media massa yang memberitakan tentang covid -19. "Tidak usah dipedulikan narasi-narasi, berita-berita media massa, mainstream yang memberitakan tentang Covid-19,"  tulisnya.
Yang menarik, ada yang memberikan resep-resep berdasarkan pengalaman masing-masing. Ada juga yang menuliskan saran agar tidak buang-buang uang untuk test swab."Jika Bapak Ibu saat ini merasa bergejala flu, batuk, pilek bahkan demam, Â itu hal biasa sejak doeloe di masa musim pancaroba (perpindahan musim), yang sekarang ini ditumpangi issue Omicron, karena semua flu jika di SWAB PCR pasti POSITIF maka gak usah buang-buang uang untuk test semacam itu, kecuali diwajibkan untuk itu (perjalanan pesawat, dsb.)," bunyi pesan itu.
Selanjutnya, Ia mengatakan bahwa beberapa kasus jika mulai dianggap terpapar hingga sembuh (negatif) memerlukan waktu +/- 7 hari." Berikut pesan selengkapnya, gejala biasanya yaitu gejala FLU, Badan panas, Radang tengorokan, Batuk kering dan agak pilek Nanti hari ke 4 batuk mulai berdahak (rasa panas di tenggorokan mulai berkurang) kemudian hari ke 4 dst rasa gatal tenggorokan/batuk berkurang hingga hilang," tulisnya. Kemudian Ia melanjutkan memberi saran untuk penyembuhannya. Ia menyarankan agar makan enak bergizi, berkaldu. Meski tenggorokan rasanya sakit, Minum vitamin C, D dan E, karena Vitamin C berguna untuk antibody, vitamin D untuk melawan virus dan vitamin. E untuk recovery sel,"lnjutnya. Selain itu minum obat batuk kalau ada yang mengandung expectorant (untuk mengeluarkan dahak). ia juga menyarankan agar mencuci hidung, mulut dan tenggorokan. Larutkan garam krosok (non yodium) 1 sdm dengan 1 liter air memakai botol kecap yang plastik / spet suntikan besar kemudian semprot hidung kanan dan kiri lakukan pagi dan sore agar virus yang masih ada di hidung segera larut. Ingat garam yang non yodium. Karena kalau larutan yang pakai yodium nanti virus matinya akan tetap lengket di mukosa hidung. Semoga lekas sembuh..
Selain itu ada teman yang menuliskan tentang obat omicron. Ia mengawali dengan ajakan untuk menyebarluaskan informasinya. "Ayo...disebarluaskan ke teman-teman & saudara-saudara semua", Berikut isi pesannya: Kalau ada yang batuk-batuk, pilek, anosmia (tidak ada rasa penciuman) tidak usah dibawa ke dokter. Ambilkan daun pepaya yang tua + jahe 2 potong (secukupnya), dicuci bersih dengan air masak (karena akan dikonsumsi langsung), lalu diblender dengan air masak dan disaring, kemudian diperas kira2 menjadi setengah gelas. Kalau ada dikasih madu 1 atau 2 sendok makan, kalau terasa pahit bisa tambah 3 sendok madu, lebih baik lagi ditambah jeruk nipis.
Obatnya itu saja, obat kampung mudah saja toh buatnya... Sudah terbukti banyak yang sembuh... Ayo disebar- luaskan ke tetangga, saudara-saudara kalau ada yang kurang sehat, mulut pahit, enggak mau makan, enggak bisa mencium bau-bauan (anosmia), segera diobati itu saja, enggak usah dibawa ke dokter, nanti kalau dites positif malah drop/strees. Sebarkan kebaikan ini agar daerah kita, negeri kita, kota ini cepat zona hijau. ....semoga informasi ini bermanfaat... mungkin ini juga bisa untuk obat...
Selain itu ada juga pesannya berisi saran kepada teman-teman yang sudah divaksin. Ia menyarankan agar membaca berita dari Universitas Brawijaya. "Mohon yang sudah divaksin baca betul informasi ini, berita dari Univ. Brawijaya..Ya," tulisnya.
Berikut pesan lengkap berjudul yang berjudul JAGA DIRI agar  IMUNITAS tubuh kita tetap TINGGI. Hanya dengan cara ini kita bisa tahan terhadap serangan Virus Covid-19 yang menempel pada tubuh kita. Prof. Sutiman Bambang Sumitro adalah seorang peneliti handal yang dimiliki oleh Universitas Brawijaya Malang. Beliau telah meluluskan lebih dari 60 Doktor dalam Bidang Mikrobiologi, reputasinya di Indonesia sudah tidak diragukan lagi.
Kemarin, dalam pertemuan di Rektorat UNIBRAW, Malang. Beliau mengatakan bahwa Vaksin Virus Covid-19 nyaris tiadk ada gunanya. Saya kaget. Apa pasalnya kok Vaksin menjadi tidak berguna? Ternyata inilah penyebabnya: Vaksin Covid-19 itu telah bermutasi menjadi ribuan varian Covid-19 baru di seluruh dunia. Beliau bersama anaknya yg ahli IT mengumpulkan data tsb dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah ditemukan ratusan varian Covid-19.
Padahal Vaksin adalah Spesifik. Artinya, ia hanya efektif untuk menangkal jenis Virus Covid-19 tertentu saja. Kalau Virusnya sudah bermutasi, maka Antibodi yg dibentuk dari vaksinasi tesebut nyaris tidak akan efektif lagi menangkal Virus Covid-19 yang telah bermutasi. Ini barangkali penjelasan, kenapa ada orang yang pernah terkena Covid-19 lantas sembuh, tetapi ternyata kambuh lagi. Â
Rekan kami, Rhiza M. Sajad menulis, bahwa tetangga beliau, dr. Noer Bahri Noor, sekarang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, padahal sebelumnya beliau sudah pernah terkena Covid-19 dan berhasil sembuh. Jadi inveksi Covid-19 dapat berulang.