Akhir-akhir ini ada kecenderungan siswa untuk tidak peduli dengan linhgkungan sekitanya. Siswa selalu disibukkan dengan tugas -- tugas akademik saja. Â Bahkan semakin majunya teknologi siswa cenderung lebih suka beriteraksi dengan media sosial dibanding berinteraksi langsung dalam sebuah pertemuan. Boleh di bilang siswa tidak mengenal dengan tetangga sendiri namun lebih mengenal orang lain yang berjauhan jaraknya.
Kecerdasan sosial adalah kemampuan dan keterampilan seseorang dalam berinteraksi sosial. Sebagimana kita ketahui bahwa manusian sebagai makhlusk sosial, seseorang tidak mungkin bisa hidup sendiri sehingga memlukan interaksi dengan orang yang ada di sekitarnya. Interaksi dapat dilakukan dengan menjalin hubungan dengan kelompok masyarakatnya. Kecerdasan sosial sesorang dicirikan dengan kematangan memahami dirinya dan orang lain dan kemampuan memberikan motivasi dan mampu bekerja-sama dengan orang lain.
Seseorang yang memiliki kecerdasan sosial yang baik akan dihargai dan mempunyai banyak teman. Seseorang yang  pandai berkomunikasi memudah beradaptasi dalam sebuah lingkungan sosial. Hidupnya bisa bermanfaat bagi  dirinya sendiri dan orang lain. Â
Menurut Goleman (2006), kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau sekitarnya. Sedangkan menurut Prawira (2012), kecerdasan sosial adalah kemampuan individu untuk menghadapi dan mereaksi situasi-situasi sosial atau hidup di masyarakat. Kecerdasan sosial bukan emosi seseorang terhadap orang lain, melainkan kemampuan seseorang untuk mengerti kepada orang lain, dapat berbuat sesuatu dengan tuntutan masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kecerdasan sosial sangatlah penting dalam menunjang kehidupan bermasyarakat, sukses tidak semata identik dengan kemampuan IQ, karena Kecerdasan sosial mempunyai peran penting dalam mewujudkan keberhasilan dalam  kehidupan. Banyak orang yang mempunyai IQ di atas rata-rata namun belum mampu menggapai kesuksesan. Oleh karena itu kecerdasan sosial penting untuk  menunjang keberhasilan siswa.
Sekolah/Madrasah salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tanggung jawab mendidik dan mengembangkan kecerdasa sosial  siswa. Kecerdasan sosial siswa dapat dibiasakan dengan berbagai kegiatan. Salah satu momentum tahunan yang bisa dimanfaatkan Madrasah untuk menumbuhkan sikap sosial siawa adalah berkurban. Berkuran pada hari besar Idul Adha merupakan sarana yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kasih sayang, utamanya antara yang kaya dan miskin, merekatkan hubungan hubungan persaudaraan dan wujud kebersamaan serta kerukunan.
Dengan penyelenggarakan praktik penyembelihan hewan kurban, Semua siswa dilibatkan secara aktif. Kegiatan yang dimulai dari pelaksanaan penyembelihan, menguliti, memotong -motong, menimbang hingga membagikan daging kepada msyarakat sekitar. Kegiatan seperti ini tentu dapat mengasah kecerdasan siswa untuk selalu peduli kepada masyarakat yang kurang beruntung. Siswa bisa merasakan dan menikmati indahnya berbagi. Selain itu kegiatan  dapat memberi pengalaman penting sehingga  suatu saat dapat melaksanakan hal yang sama saat hidup di masyarakat. Â
Sebagaimana Kodrat manusia sebagai makhluk sosial sudah menjadi keharusan untuk dapat berbagi dengan sesamanya. Bernagi tdak harus barang yang mahal namun dapat dilakukan dari hal yang kecil seprti berbagi makanan, minuman, pakaian atau kebutuhan-kebutuhan yang mendasar. Dengan berbagi siswa bisa akan terbentuk sikap kepedulian kepada sesama, orang tua atau keluarga kita dan masyarakat di sekitar. Bahkan berbagi bukan saja pada manusia namun dapat dilakukan pada hewan, tumbuhan dan  alam sekitar.
Dengan membiasakan berbagi  membuat siswa lebih perduli terhadap orang lain, terumata kepada orang-orang yang membutuhkan, penyembelihan kurban tentu merupakan bentuk kepedulian siswa terhadap orang-orang miskin. Ketika orang yang membutuh kemudian ada orang yang peduli walaupun sedikit, mereka tentu akan senang.
Seperti yang tercantum dalam Q.S Saba: 39 dengan berbgi dapat memberikan dampak yang positif antara lain, pertama orang yang suka berbagi maka kenikmatan yang akan diperoleh semakin bertambah. Kedua, ketika orang bersedekah maka pahala akan dilipatgandakan. Ketiga, ketika sesorang berbagi ilmu bukan ilmu semakin habis melainkan akan semakin bertambah ilmunya. Dan ketika sesorang berbagi harta, bukannya harta semakin berkurang namun justru  Allah SWT akan menambah dengan melipatkan gandakan hartanya.
Selanjutnya kebiasaan berbagi dapat meningkatkan kecerdasan sosial siswa. Bukan saja karena terpaksa tetapi siswa akan menyadari bahwa dirinya bisa bermanfaat bagi orang lain. Seperti  disebutkan dalam sebuah hadis, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." Dengan demikian sudah selayaknya siswa untuk diajarkan supaya terbiasa berbagi karena berbagi merupakan sikap yang perlu ditanamkan pada siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H