Mohon tunggu...
Simahir Pakpahan
Simahir Pakpahan Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - Mahasiswa Paksa Sarjana di Universitas Kehidupan

Sisi lain seorang Pemburu Jejak Rupiah, http://www.simahir.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

A Confession of Primary School Teacher

2 Maret 2012   03:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:39 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak murid membandel atau bikin masalah dikelas jika satu dua kali ditegor tidak didengar, langsung akan saya tinggalkan dan pergi keluar ruangan. Daripada saya emosi dan naik spaning, saya suruh mereka buka halaman sekian, belajar sendiri."


"Atau ketika praktek Olahraga di lapangan murid-murid pada ribut dan susah diarahkan; saya langsung suruh ambil bola kaki atau bola kasti (perempuan). Ya bermain sendiri, kita hanya mengawasi dari jauh. Everybody Happy, hehe."


"Habis mau gimana lagi?"


"Anak SD jaman sekarang sudah pada susah diajar, bahkan suka mengadu berlebihan kepada orangtua jika dikerasi atau dihukum guru."


"Kebanyakan orang tua pun sudah terlalu mengagungkan HAM dan perlindungan anak, hingga banyak yang sampai mengadukan guru ke pihak berwajib."


"Entahlah mereka kebanyakan nonton TV dan sinetron."


"Itu makanya saya dan banyak teman-teman guru tidak berani menghukum anak murid dengan fisik. Takut diprotes orangtua, apalagi sampai berurusan dengan wartawan atau pihak berwajib."


"Sudahlah gaji tak seberapa, ngapain musti pusing mikirin anak orang kalau susah diatur?"


Pak AFS, seorang guru PNS mengajar bidang studi Penjaskes disebuah Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

[*]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun