Mohon tunggu...
Silvy Aprilia
Silvy Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

23107030076 mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ajaran Jepang yang Bisa Membuat Diri Lebih Berkembang

23 Juni 2024   10:24 Diperbarui: 24 Juni 2024   00:07 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya Jepang dikenal dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendukung pengembangan diri dan peningkatan kualitas hidup. Banyak ajaran dari Jepang yang dapat diadopsi untuk membantu kita menjadi individu yang lebih baik. Berikut adalah beberapa ajaran Jepang yang bisa membuat diri lebih berkembang:

1. Ikigai () - Alasan untuk Hidup

Ikigai adalah konsep yang berarti "alasan untuk hidup" atau "alasan untuk bangun di pagi hari." Ini adalah gabungan dari apa yang Anda cintai, apa yang Anda kuasai, apa yang dunia butuhkan, dan apa yang bisa Anda dapatkan bayaran untuk melakukannya. Menemukan ikigai Anda dapat memberikan arah hidup yang jelas dan tujuan yang mendalam, sehingga Anda dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan bersemangat.

2. Kaizen () - Perbaikan Berkelanjutan

Kaizen adalah prinsip yang berarti "perbaikan berkelanjutan." Filosofi ini menekankan pentingnya melakukan perbaikan kecil secara terus-menerus dalam segala aspek kehidupan. Dengan menerapkan kaizen, Anda dapat mengembangkan kebiasaan untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan diri, baik dalam pekerjaan, keterampilan, maupun kehidupan pribadi. Ini membantu Anda untuk tetap produktif dan berkembang secara konsisten.

3. Wabi-Sabi () - Keindahan dalam Ketidaksempurnaan

Wabi-Sabi adalah konsep yang mengajarkan untuk menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan dan ketidakselarasan. Ini adalah pengakuan bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak sempurna, tidak lengkap, dan tidak kekal. Dengan menerima dan menghargai ketidaksempurnaan, kita dapat lebih tenang dan puas dengan diri sendiri dan kehidupan kita, serta mengurangi tekanan untuk selalu menjadi sempurna.

4. Shoshin () - Pikiran Pemula

Shoshin berarti "pikiran pemula." Ini adalah sikap untuk selalu memiliki sikap terbuka dan antusiasme belajar seperti seorang pemula, bahkan ketika kita sudah menjadi ahli dalam suatu bidang. Dengan mempertahankan shoshin, kita dapat terus belajar, tumbuh, dan menemukan perspektif baru dalam segala hal yang kita lakukan, sehingga kita tidak pernah merasa puas dan selalu bersemangat untuk berkembang.

5. Gaman () - Ketabahan dan Kesabaran

Gaman adalah prinsip ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan. Ini mengajarkan kita untuk tetap tenang dan tabah dalam situasi sulit, serta menahan diri dari mengeluh atau menunjukkan kelemahan. Dengan mengembangkan gaman, kita dapat menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup, serta mampu mengatasi rintangan dengan lebih baik.

6. Mottainai () - Tidak Menyia-nyiakan

Mottainai adalah konsep yang menekankan pentingnya tidak menyia-nyiakan apa pun, baik itu benda, waktu, atau sumber daya. Ini adalah bentuk rasa syukur dan penghargaan terhadap apa yang kita miliki. Dengan menerapkan mottainai, kita dapat menjadi lebih hemat, efisien, dan bijaksana dalam menggunakan segala sesuatu, serta lebih peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

7. *Omoiyari () - Empati dan Kepedulian

Omoiyari adalah konsep empati dan kepedulian terhadap orang lain. Ini adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan serta kebutuhan orang lain, serta bertindak dengan kebaikan hati. Dengan mengembangkan omoiyari, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, menjadi lebih bijaksana dalam tindakan kita, dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

8. Kintsugi () - Seni Memperbaiki dengan Emas

Kintsugi adalah seni memperbaiki barang pecah dengan emas, perak, atau platinum, sehingga retak dan patahannya menjadi bagian dari sejarah objek tersebut dan menambah keindahan serta nilainya. Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak menyembunyikan luka atau kegagalan, tetapi menganggapnya sebagai bagian dari perjalanan hidup kita yang berharga. Dengan demikian, kita dapat lebih menerima diri kita sendiri dan melihat nilai dalam setiap pengalaman, baik yang baik maupun yang buruk.

9. Bushido () - Jalan Ksatria

Bushido adalah kode etik para samurai yang mencakup nilai-nilai seperti kehormatan, keberanian, kejujuran, dan kesetiaan. Meskipun kita bukan samurai, kita dapat mengadopsi nilai-nilai bushido dalam kehidupan kita untuk menjadi individu yang lebih berintegritas, berani menghadapi tantangan, dan setia pada komitmen serta tanggung jawab kita.

10. Nunchi () - Kepekaan Sosial

Nunchi adalah konsep kepekaan sosial yang berakar dari budaya Korea namun juga dihargai dalam budaya Jepang. Ini adalah kemampuan untuk membaca situasi dan memahami perasaan serta pikiran orang lain tanpa harus diucapkan. Dengan mengembangkan nunchi, kita dapat menjadi lebih peka terhadap dinamika sosial, berinteraksi dengan lebih baik, dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis.

Budaya Jepang menawarkan banyak ajaran berharga yang dapat membantu kita dalam pengembangan diri dan peningkatan kualitas hidup. Dengan menerapkan prinsip-prinsip seperti ikigai, kaizen, wabi-sabi, shoshin, gaman, mottainai, omoiyari, kintsugi, bushido, dan nunchi, kita dapat menjadi individu yang lebih bermakna, produktif, tangguh, empati, dan berintegritas. 

Ajaran-ajaran ini tidak hanya membantu kita dalam mencapai tujuan pribadi, tetapi juga meningkatkan hubungan kita dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Mari kita belajar dari kebijaksanaan budaya Jepang untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun