Mohon tunggu...
Silvy Regina Febriani
Silvy Regina Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Semester 5 di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Broken Home Pada Anak dan Remaja

20 Oktober 2023   23:06 Diperbarui: 20 Oktober 2023   23:09 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Freepik.com

Keluarga bahagia adalah keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warrahmah. Keluarga bahagia dapat memberikan rasa aman, cinta dan dukungan bagi setiap anggota keluarganya. Namun tidak semua anak merasakan keluarga yang utuh dalam hal keluarga, salah satunya dalam faktor penceraian atau keluarga yang ditinggalkan oleh kematian dan masih banyak lagi. 

Tapi sayang sekali tidak semua anak bisa menerima menjadi korban brokenhome karna mereka mengalami fase - fase kesedihan itu tersendiri  dimana mereka mengingat suatu kenangan ketika ketika bersama keluarga yang utuh tentunya orang yang kita sayang.

Keadaan seperti keluarga itulah yang sering disebut dengan istilah BrokenHome karna dari sisi lain kedua orang yang berpisah mengalami masalah dalam penyesuaian berupa masalah yang di alami anak BrokenHome seperti:

1. Masalah Emosional 

Karna awal penceraian sangatlah terpukul sekali oleh keadaan yang memang seharusnya tidak terjadi menjadi terjadi tapi kita sebagai anak harus menerima dengan keputusan kedua orangtua tersebut. Sehingga sebisa mungkin mereka yang merasa korban brokenhome harus melanjutkan hidup dan menata diri kembali yang berpegang teguh kedepannya akan menjadi seperti apa. Serta kita harus menyesuaikan  segala kondisi baik secara emosional karna kondisi seperti inilah yang memicu terjadi sangatlah rentan berisiko yang dapat menganggu kesehatan mental anak dan remaja dengan begitu mereka menunjukan reaksi emosional ketika menghadapi perpisahan orangtua.

2. Kesulitan Bersosialisasi

Dengan kondisi keluarga yang tidak utuh rentan baik di lingkungan masyarakat atau di luar karna pada dasarnya masyarakat perlu memiliki pemahaman yang tepat tentang korban Brokenhome  masyarakat perlu menghindari stereotip negatif terhadap anak - anak atau remaja brokenhome seharusnya masyarakat di lingkungan sekitar kita harus memberikan dukungan kepada mereka, karna mungkin korban brokenhome akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan berinteraksi terhadap orang lain di karenakan mungkin bisa saja mereka merasa tidak aman dan tidak percaya diri untuk menjalin hubungan kepada orang lain.

3. Masalah Pendidikan

Biasanya anak brokenhome akan mengalami penurunan prestasi di pendidikan karna terganggunya mental dan psikis sehingga kesulitan untuk belajar, serta seringnya bolos di dalam kelas dan membuat kegaduhan dan keributan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Bagi orang yang merasakan brokenhome di dunia ini tidak ada yang bisa mengerti mereka dan menganggap selalu salah ketika merasakan kondisi seperti itu.

4. Rasa Cemas Yang Berlebihan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun