Mohon tunggu...
Silvinia Nurlaili
Silvinia Nurlaili Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Salahkah Kami Menjadi Orangtua Tunggal?

2 November 2019   19:01 Diperbarui: 2 November 2019   19:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendidik anak yag pintar dan memenuhi kebutuhannya merupakan kewajiban dar i orangtua. Memberikan kasih sayang yang penuh kepada mereka, menjaga keamanan mereka, memberkan kebutuhan yang diperlukan anak. 

Dengan terpenuhnya kebutuhan dari sang anak bisa membantu perkembangan dan oertumbuhan anak dengan baik. Peran dari kedua orangtua sangatlah dperlukan dalam membesarkan anaknya. 

Beberapa orangtua tidak bisa membesarkan anaknya dengan bersama, misalnya saja karena perceraian dari orangtua sehingga tidak memungkinkan jika salah satu dari mereka yang mendapat hak asu dari anak menjadi orangtua tunggal.

Beberapa orangtua memebesarkan anaknya dengan menjadi orangtua tunggal. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Linda Amalia mengatakan bahwa wanita yang menjadi single parent  pada tahun 2011 mencapai 7 juta orang. 

Begitu banyak sekali orangtua yang menjadi orangtua tunggal. Beberapa orang menganggap anak yang diasuh oleh orangtua tunggal menjadi anak yang tidak terurus. Hal ini memang anggapam yang sudah tertanam di masyarakat, padahal tidak semua orangtua tunggal tidak mengurus anaknya.  Dalam pengasuhan orang tua tunggal ad beberapa hal mempengaruhi :

1. Finansial
Ketika orangtua tunggal misalnya seorang ibu dalam keliarga tersebut menjadi orangtua tunggal harus bekerja lebih keras dalam memenuhi kebutuhan sang anak karena menjadi orangtua tunggal segala keuangan akan ditanggung sendiri terutama jika dari sang ayah tidak memberikan dukungan dari segi keuangan sehingga membuat orangtua harus bekerja keras dalam memnuhi kebutuhan anak. 

Jika dar segi finansial nyang tidak mendukung sang anak misalnya dlam hal pembelajaran oangtua tidak bsa memenuhi dari segi pendidikan anak sehingga membuat sang anak menjadi menurun prestas dan semangat belajr sang anak karena orangtua tidak bisa memnuhi anak dalam hal oenddikannya.

2. Emosi
Anak yang diasuh orang tua tunggal akan memiliki emosi yang tidak stabil hal ini kaena mereka bisa jadi trauma sehingga berefek pada emosi anak spertitidakpercaya diri, sering marah, takut ditinggalkan.

3. Masalah Sosial
Menindaklanjuti dengan permasaoahan sosial yang muncul pada anak karena anak menjadi trauma misalnya seperti tidak percaya diri, merasa rendah diri akan menyebabkan anak sulit untuk menalin komunukasi dengna orang lain karena meraka memiliki rasa trauma dengan orang lain karena tidak percaya dan merasa ditinggalkan.

4. Bertanggung  Jawab
Menurut sebuah studi di Universitas Cornell, orangtua tunggal yang memiliki pola asuh yang baik akan memiliki kepribadian positif dan bertanggung jawab karena mereka seing membantu orangtuanya

Dari hal ini bisa kita ketahui betapa memang berat menjadi orangtua tunggal terutama dalam memenuhi kebutuhan sang anak misalnya ada beberapa hal yang tidak mendukung. Memang kebutuhan dari kasih sayang sang anak dari ayah maupun ibu menjadi berkurang, tetapi pintar-pintar dari orangtua bagaiaman agar kasih sayang dari keduanya terpenuhi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun