Kasus Komjen Budi yang baru-baru ini mencuat menimbulkan berbagai macam spekulasi. Banyak pihak yang memanfaatkan keadaan tersebut untuk kepentingannya masing-masing. Tak ayal presiden Jokowi pun di buat dilema karenanya.Belum juga KPK menyelesaikan kasus komjen Budi, telah bermunculan gelombang serangan balik. Yang pertama penuntutan dari polri yang mengatas namakan komjen Budi kepada KPK atas tuduhan penyalahgunaan wewenang. Belum juga kasus tersebut diproses muncul lagi Hasto yang mengungkap adanya unsur politik dibalik keputusan Abraham Samad menetapkan komjen Budi sebagai tersangka. Hasto mengungkapkan bahwa pimpinan KPK tersebut telah 6 kali melakukan lobi-lobi politik dengannya. ditemani tokoh "D1" dan "D2" Abraham Samad mengungkapkan keinginannya untuk menjadi wakil presiden, ungkap Hasto.Pengakuan Hasto tersebut tentu membuat publik tercengang. Pasalnya KPK telah menjadi lembaga anti korupsi yang sangat dipercayai publik. Mengingat Abraham Samad dikenal sebagai pribadi yang bersahaja.Tumpang tindih kasus yang muncul tentu membuat suasana menjadi semakin absurd. Selain itu keberadaan media yang acap kali ditumpangi oleh kepentingan dari beberapa pihak membuat keadaan semakin memanas. Bila setiap kasus yang muncul dibalas dengan kasus lainnya, maka kapan kasus tersebut dapat diselesaikan. Kejadian ini bukan kali pertama, banyak contoh kasus yang menggantung tanpa penyelesaian akibat adanya tumpang tindih kasus yang menjerat masing-masing pihak yang terlibat didalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H