Dalam menghadapi tantangan partisipasi politik yang masih rendah dan potensi pelanggaran pemilu, program sosialisasi "Sekolah Pemilu" yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN MBKM Kelurahan Wonorejo Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama Bawaslu Kota Surabaya menjadi langkah strategis yang sangat diperlukan. Opini ini akan menguraikan pentingnya program tersebut serta dampaknya terhadap masyarakat.
Pertama, sosialisasi adalah kunci utama dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pemilu sebagai pilar demokrasi. Melalui program ini, masyarakat memperoleh informasi yang akurat mengenai:
1.Proses pemilu dan tahapan penyelenggaraannya.
2.Hak dan kewajiban sebagai pemilih untuk menggunakan hak suara secara bijak.
3.Dampak negatif pelanggaran pemilu, seperti praktik money politics, intimidasi, dan manipulasi suara.
Edukasi yang efektif dapat membangun kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjadi pemilih cerdasyang tidak mudah terpengaruh oleh politik transaksional dan lebih fokus pada integritas calon pemimpin.
Kedua, program "Sekolah Pemilu" berperan penting dalam membangun jaringan kerja sama antara berbagai pihak, seperti lembaga penyelenggara pemilu, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan pemerintah. Sinergi ini memastikan bahwa upaya peningkatan kualitas pemilu berjalan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Pendekatan kolaboratif ini menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya pemilu yang jujur, adil, dan bebas dari intervensi.
Selain itu, program ini juga memberikan perhatian pada pencegahan pelanggaran pemilu melalui edukasi dan partisipasi aktif masyarakat. Dengan memahami berbagai jenis pelanggaran pemilu, seperti money politics dan kampanye hitam, masyarakat diharapkan mampu:
1.Menolak segala bentuk politik uang dan penyalahgunaan wewenang.
2.Melaporkan indikasi pelanggaran kepada pihak berwenang seperti Bawaslu.
3.Mendorong transparansi dan akuntabilitas dari para calon pemimpin dan penyelenggara pemilu.
Dengan demikian, masyarakat dapat berperan sebagai pengawas pemilu yang aktif untuk menjaga integritas proses demokrasi.
Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dibutuhkan evaluasi dan inovasi berkelanjutan untuk memastikan strategi program tetap relevan dengan tantangan pemilu di era digital. Pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial juga menjadi faktor penting dalam memperluas jangkauan sosialisasi, terutama kepada pemilih pemula dan masyarakat di daerah terpencil.
Secara keseluruhan, program "Sekolah Pemilu" dalam Program Kerja KKN MBKM Kelurahan Wonorejo bersama Bawaslu Kota Surabaya merupakan langkah yang tepat dan strategis dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Dengan pendekatan edukasi yang holistik dan sinergi antar pihak, program ini diharapkan dapat menciptakan pemilih yang cerdas, bertanggung jawab, dan berintegritas. Komitmen bersama antara pemerintah, penyelenggara pemilu, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas dan berkeadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H