Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Tunggu Tua, Anak Muda Perlu Konsumsi Real Food Mulai Sekarang!

13 Oktober 2024   20:57 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:39 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajanan salad sayur di car free day (sumber:dokpri)

Karena manusia berasal dari tanah, sparepartnya yang cocok, yang berasal dari tanah. Maka makanlah apa yang tumbuh di atas tanah.

Itulah salah satu quote yang makjleb bagi saya. Quote dari dr Zaidul Akbar. Nama yang tidak asing bagi Anda yang sering menyimak dakwahnya mengenai Jurus Sehat ala Rasulullah atau JSR.

Salah satu materi yang sering beliau sampaikan, yaitu mengenai real food. Dan quote tersebut, mengartikan pentingnya mengonsumsi real food.

Dewasa ini,  bisa kita saksikan banyak pemengaruh kesehatan membahas soal real food di kontennya.  Terlebih dengan maraknya berita mengenai artis yang berhasil turun berat badan berkat mengonsumsi real food.  

Sebut saja, Marshanda.  Dikutip dari detikHealth, artis cantik ini  rajin mengonsumsi real food seperti kentang, alpukat, dan sayuan kucifer (kembang kol, sayur hijau, kubis, brussel, lobak, bok choy, dan kale) dalam menjalankan program dietnya.  Sayuran ini mengandung serat yang mampu membuat rasa kenyang bertahan cukup lama.

Lalu, apa itu real food? Mari kita simak bersama.

Pengertian Real Food

Dalam Kompas.com, dokter spesialis gizi klinik, dr Dian Permatasari, SpGK, menyampaikan bahwa mengonsumsi real food berarti mengonsumsi makanan utuh, makanan alami, yang pemrosesannya sangat sedikit.

Orang yang menjalani metode real food berarti tidak mengonsumsi makanan yang diproses atau dimasak terlalu lama.

Makan real food idealnya tidak dibarengi dengan bahan atau bumbu yang berlebihan.  Ini karena tambahan rasa bumbu tersebut akan mengubah rasa asli dari  real food itu sendiri.  Belum lagi tambahan seperti saus yang menyebabkan kalori dalam real food jadi bertambah. 

Saat makan salad, cukup tambahkan sedikit garam himalaya atau minyak zaitun. Kedua bahan ini cukup menambah citarasa salad Anda.

Alasan Mengapa Harus Mengonsumsi Real Food

Di lingkungan saya, tak jarang ditemukan anak muda masih enggan mengonsumsi real food. Wajar sih, karena saya pun saat masih muda kurang begitu suka, hehehe. Makan rebus-rebusan dan kukus-kukusan sering diidentikkan dengan makanan orang tua.

Namun, ternyata mengonsumsi  real food bukan hanya sekadar usaha untuk diet,  trend musiman, atau untuk orang tua.

Munculnya berita anak muda sekarang yang rentan terkena penyakit degeneratif akibat pola hidup dan pola makan, salah satunya bisa jadi disebabkan kurangnya mengonsumsi real food.

Layaknya investasi yang butuh waktu agar dapat dinikmati keuntungannya, kesehatan pun demikian. Kesehatan merupakan investasi masa depan yang harus dijaga dalam jangka waktu lama. Salah satunya, memilih mengonsumsi real food. 

Lebih lengkapnya, mari simak alasan mengapa anak muda perlu membiasakan  mengonsumsi real food. 

Kekayaan Alam Indonesia

Seperti kita tahu, bangsa kita merupakan bangsa yang subur. Kaya bahan pangan melimpah. Sebut saja air kelapa yang banyak khasiatnya. Atau rimpang-rimpangan seperti kunyit, jahe, dan serai. Bahan-bahan ini sering dikonsumsi sebagai minuman atau masakan. Harganya pun relatif murah dan mudah didapat. Di tempat saya, cukup Rp9.000,00 untuk sebutir air kelapa murni.  Atau Rp5.000,00 saja untuk stok kunyit selama 2 minggu.

Kebiasaan Orang Tua

Coba ingat-ingat hidangan di meja makan orang tua atau kakek nenek Anda. Saya masih ingat, lalapan seperti kol, mentimun dan, daun kemangi, kerap terhidang di meja makan orang tua saya. Baik dimakan langsung atau ditambah sambal sebagai cocolan. Tentu ini merupakan kebiasaan baik yang harus kita contoh dan tularkan pada generasi selanjutnya.

Minim Proses Masak

Sesuai penjelasan di atas, pemrosesan pada real food sangat sedikit. Cukup rebus, kukus, tumis dengan sedikit minyak, bahkan bisa langsung konsumsi mentah. Hal ini agar nutrisinya tetap terjaga. 

Dengan proses masak yang minim, ini justru memudahkan Anda untuk mengolahnya. Anda juga bisa menggunakan low cooker bila perlu.

Menjadi Ladang Bisnis

Pelan tapi pasti,  sajian real food menjadi ladang bisnis tersendiri. Beberapa kali saya temukan di even car free day, di antara deretan jajanan kekinian, terselip penjual yang menjajakan salad buah, salad sayur, buah potong, atau spring roll. 

Ada juga infused water atau minuman rimpang dalam kemasan.  Semua dikemas menarik, sehingga menggugah selera pembeli.

Harga yang dibanderol pun relatif murah. Cukup merogoh uang sekitar Rp10.000,00 hingga Rp15.000,00 Anda sudah bisa menikmati semangkuk sedang buah potong atau salad sayur lengkap dengan dressingnya. 

Hal ini bisa dijadikan alternatif untuk mulai membiasakan mengonsumsi real food bagi Anda yang enggan membuat sendiri.

***

Nah, tunggu apalagi?  Mari mulai konsumsi  real food. Karena sehat itu investasi.  Salam sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun