"Jadi, Raffi aja nih yang nggak pesan?" tanya Ibu. Ia menatap Raffi dengan saksama. Â Tangannya masih memegang pulpen dan nota pesanan.
"Nggak!" jawab Raffi pendek. Â "Lebih enak Kenari fried chicken!" lanjutnya.
"Huuu...., dasar anak zaman now!" Kak Nanda menggoda Raffi.
"Hemmm.... Sudah-sudah! Â Kita kan mau makan, bukan melihat kalian berantem!" Â Ayah menengahi keduanya.
Sementara ibu dan pelayan sedang serius mengecek kelengkapan pesanan.Â
"Silakan, semua pesanan sudah siap ya, Bu?" ujar pelayan tak lama kemudian.
"Sate bebek tiga porsi, nasi tiga, soto tiga, es jeruk empat. Â Ya, terima kasih, Teh!" Ibu tersenyum ke arah pelayan.
Aroma sate bebek menari-nari di sekitar mereka. Â Membuat Ayah dan Kak Nanda segera mengambil pesanannya masing-masing.
Namun, tidak dengan Raffi. Â Ia malah meraih ponselnya untuk bermain game.
"Eits, waktu keluarga jangan ada yang sibuk sendiri!" kata Ibu dengan tegas.
Meskipun sedikit kesal, Raffi menuruti perintah ibu.