Komunikasi dengan pasangan
Saat masa mengandung, pasutri sebaiknya banyak mencari info seputar pengasuhan bayi, termasuk menghadapi baby blues. Masa di awal pasca melahirkan pasca kelahiran pertama, tentu menjadi sesuatu yang baru bagi pasutri.Â
 Memiliki buah hati ternyata tidak melulu dipenuhi rasa sukacita. Nyatanya, pasutri perlu beradaptasi dengan peran sebagai ayah dan ibu baru. Tidak hanya istri yang harus ekstra kerja keras mengurus bayi.
Suami yang biasa dilayani, harus rela perhatiannya sedikit berkurang, karena ada anggota baru. Karena itu, referensi dan sharing selama kehamilan, sedikitnya menjadi bekal untuk keduanya.
Cari Teman Curhat yang Tepat
Alih-alih mencari teman curhat untuk berbagi keluh kesah, jangan sampai kita bertemu dengan teman yang malah melemahkan kita.
Curhat tentang asi yang macet, dibalas ceritanya yang asinya malah melimpah. Cerita tentang kurangnya waktu tidur, eh dibalas dengan label Anak Manja. Atau direndahkan dengan kalimat "Itu sih belum seberapa! Nih, saya anak tiga ngurus sendiri!"
Buka curhat, beban hidup malah bertambah. Jadi, ibu baru, pandai-pandai mencari teman berkeluh kesah, ya!
Hindari tempat baru
Beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu membutuhkan usaha yang besar. Biasa tidur semalaman penuh, bersantai nonton drakor atau hang out bareng teman, tiba-tiba semuanya jadi mustahil dilakukan.
"Pengen tidur satu jam penuh aja susah banget!" keluh seorang teman saat baru punya bayi.
Jadi, untuk ibu baru, tunda dulu  rencana untuk pindah pindah rumah atau pindah tempat kerja pasca melahirkan.
Beruntung bagi wanita di Indonesia yang  biasanya masih didampingi oleh ibu atau tinggal di rumah orang tuanya sementara saat melahirkan. Berada di lingkungan dan orang-orang yang bisa memberikan kenyamanan, membantu ibu baru melewati masa baby blues.
Pekerjakan Asisten Rumah Tangga
Jika memungkinkan, carilah ART untuk membantu mengerjakan tugas rumah tangga.Â