Dari beberapa obrolan kami, akhirnya saya mempunyai ide untuk  membuat antologi cerpen.  Saya perlihatkan beberapa buku antologi saya.  Sesuai prediksi saya,  mereka antusias dan menginginkan untuk memiliki buku antologi bersama.  Bahkan dua di antara mereka sudah memiliki draft novel.
Meskipun awalnya ragu, saya akhirnya maju memimpin proyek menulis ini. Â Dengan modal 'nekat', saya kumpulkan materi-materi menulis yang cocok dengan usia SD. Â Kemudian saya membuat grup menulis via WA sebanyak 4 kali pertemuan pada akhir pekan.Â
Berita proyek antologi ini pun tersebar dari mulut ke telinga siswa kelas lain. Â Kami menyambut dengan gembira para member baru ini. Â Akhirnya, terkumpul 12 orang siswa dan 5 guru yang tergabung dalam Klub Menulis Online "Penulis Masa Depan."Â
Dari ide kelas menulis rupanya banyak yang didapat. Â Mulai dari belajar menulis itu sendiri. saya sendiri sering terkaget dengan imajinasi mereka. Â Untuk seorang pemula dalam dunia menulis, ide-ide mereka sangat kuat. kaya fantasi, melampaui usianya, dan relasi menjadi hal penting.
Bacaannya apa aja ya anak-anak ini? Kok bisa nulis kayak gini? Komentar seorang teman saat membaca draft antologi ini.
Ada Apa di Aruna Charity?
Nama Aruna Charity diperoleh dari gabungan 2 judul dalam antologi ini. Cerpen "Aruna" dan "Charity" yang kental dengan nuansa fantasi. Â Tema serupa ditemui pada cerpen "Aksasra Anala" dan "Putri Duke."
"Athenna",  "Rumah  Ternyaman", dan "Senja Terindah" cocok untuk pembaca yang suka galau.  Mengangkat tema cinta dan persahabat khas anak remaja.
Bagi penyuka thriller, simak cerita "Gadis yang Bahagia". Imajinasi pengarangnya menyajikan  alur cerita yang menegangkan.
Jangan lewatkan cerita karya 5 orang guru yang merendahkan hati untuk belaja bersama siswa. Â Selain cerpen, di sini Anda dapat menikmati pentigraf bertema masa kecil yang indah.
Dengan tebal 195 halaman, buku ini memiliki total 19 cerita yang siap menjadi teman Anda duduk bersantai menikmati kebebasan imajinasi para penulis Aruna Charity. Â Â