"Santi, ayo makan dulu! Jangan asyik nge-game terus!" teriak ibu dari balik kamar. Santi bersungut-sungut selepas menjawab panggilan ibunya. Ia tidak sedang main game, tetapi sedang melahap novel terbarunya. Novel best seller petualangan Princess Anne bersama teman-temannya di sekolah penyihir. Libur akhir tahunnya yang banyak dihabiskan dengan melahap novel-novel seru, tak membuatnya bosan. Hanya terkadang panggilan ibu yang membuat gadis kelas 6 SD itu sedikit terganggu.
"Ah, andai aku jadi Princess Anne. Cantik, pemberani, dan punya crush pangeran ganteng!" Ia rebahkan kembali tubuhnya di kasur berseprai Harry Potter. Â Matanya terpejam menghayati khayalannya. Â Tetapi itu tak berlangsung lama. Panggilan ibu kembali terdengar. Kali ini Santi segera beranjak keluar kamar.
"Princess Anne, apa yang kau lakukan di kamar? Mengapa lama sekali?  Jangan sampai kau terlambat masuk kelas Ms Witch yang killer itu!" kata wanita pelayan dengan gaun biru muda. Santi yang masih menggenggam gagang pintu celingukan melihat sekeliling interior ruang keluarganya berubah layaknya istana. Ditambah pakaiannya yang telah berganti menjadi seragam sekolah penyihir.  Mengapa semua seperti gambaran di novelku tadi? Apakah liburanku kali ini menjadi pemeran novel? batin Santi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H