Nina menganguk-angguk.Â
"Apa saja yang dikoreksi, Kak?" Â Rupanya ia mulai penasaran.
Aku tersenyum. Â Lalu kutarik lembut tangan Nina agar berdiri di sebelahku.
"Nih, lihat! Â Ada salah ketik di tulisan Kakak. Â Ini perlu dikoreksi!" Â kataku. Â Kutunjukkan tulisanku yang saltik di laptop padanya."
Nina memicingkan matanya.
"Oh iya, Kak. Â Selain saltik, penggunaan tanda baca yang ini juga perlu diperbaiki," ujarnya menunjuk bagian lain tulisanku.
Wah, cerdas juga dia, pikirku.
"Betul, Nin! Kesalahan yang dikoreksi dalam proofreading di antaranya saltik, ejaan, penggunaan tanda baca, konsistensi kita dalam penggunaan nama atau istilah, dan logika dari tulisan kita."
"Selain itu, usahakan pakai kalimat yang pendek dalam tulisan kita. Â Ini berfungsi supaya gagasan kita sampai ke pembaca dengan baik. Â Juga membuat pembaca tidak lelah membaca tulisan kita," tambahku.
Nina mengambil biskuit di toples di meja kerjaku.Â
"Oooh, jadi..., proof... proof apa, Kak?' katanya sambil berpikir.