Mohon tunggu...
SILVIE AULIA
SILVIE AULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata

Saat ini saya berprofesi sebagai seorang guru TK dan seorang mahasiswa baru magister psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Saya menyukai hal-hal dalam bidang sosial, kebudayaan, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Money Politik Menjelang Pemilu dalam Perspektif Psikologi

9 Oktober 2023   11:30 Diperbarui: 9 Oktober 2023   12:13 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjelang pemilihan umum, budaya politik keuangan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat dan telah menjadi sorotan utama dalam proses politik modern. Politik uang atau yang dikenal dengan istilah Money Politic merupakan suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.Bagaimana pemilih merespons peran uang dalam politik? Bagaimana kampanye finansial memengaruhi pandangan pemilih terhadap kandidat dan isu-isu politik? Artikel ini akan menjelaskan sebagian besar pertanyaan-pertanyaan ini dalam konteks psikologi.

Persepsi Pemilih tentang Peran Uang dalam Politik

Secara sosial, orang cenderung merespons politik berdasarkan bagaimana mereka melihat pengaruh uang. Pemilih yang percaya bahwa uang memiliki pengaruh besar dalam politik mungkin merasa skeptis terhadap proses pemilihan dan bisa saja menjadi kurang termotivasi untuk memilih. Mereka mungkin merasa bahwa suara mereka tidak memiliki bobot yang cukup, terutama jika mereka tidak memiliki sumber daya finansial yang besar untuk mendukung kandidat atau partai politik tertentu. Akibatnya, mereka bisa menjadi kurang termotivasi untuk memilih dan berpartisipasi dalam proses politik.

Sebaliknya, mereka yang melihat peran uang dalam politik sebagai hal yang lebih kecil mungkin lebih termotivasi untuk berpartisipasi. Mereka mungkin melihat pemilu sebagai kesempatan untuk memengaruhi hasil politik tanpa harus memiliki sumber daya finansial yang besar. Keyakinan ini dapat memotivasi mereka untuk memilih sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan politik mereka, mengingat bahwa mereka percaya suara mereka memiliki dampak yang signifikan.

Dalam konteks ini, penting bagi pendidik politik dan para pemimpin untuk memahami bagaimana persepsi pemilih tentang peran uang dalam politik dapat memengaruhi partisipasi pemilih. Meningkatkan pemahaman tentang proses politik dan memberikan keyakinan bahwa setiap suara memiliki nilai dapat membantu mengatasi rasa skeptisisme yang mungkin dirasakan oleh beberapa pemilih. Dengan demikian, dapat mendorong partisipasi aktif yang lebih besar dalam proses pemilihan dan memperkuat demokrasi.

Pengaruh Kampanye Finansial

Pengeluaran kampanye adalah faktor lain yang memengaruhi pemilih. Kampanye yang memiliki sumber daya finansial yang melimpah memiliki kemampuan untuk menyebarkan pesan kampanye dengan lebih luas dan intensif, sehingga dapat memengaruhi persepsi pemilih. Pesan kampanye, iklan politik, dan kehadiran kandidat di berbagai media semakin sering mengarah pada eksposur yang lebih besar terhadap pemilih. Oleh karena itu, kampanye yang memiliki banyak dana sering kali dapat membentuk pandangan pemilih tentang kandidat dan isu-isu politik tertentu.

Namun, penting untuk diingat bahwa tingkat pengeluaran kampanye tidak selalu sejalan dengan kualitas atau keberhasilan kandidat. Beberapa pemilih dapat menjadi lebih kritis terhadap pesan kampanye yang melimpah dan mencoba mencari informasi tambahan untuk membentuk pendapat mereka sendiri. Oleh karena itu, meskipun kampanye yang kaya secara finansial memiliki keuntungan dalam hal eksposur, pengaruhnya pada pemilih tetap tergantung pada tingkat pemahaman dan kritisisme pemilih terhadap pesan politik yang mereka terima. Ini juga memiliki implikasi dalam debat tentang regulasi keuangan politik dan upaya untuk membatasi pengaruh uang dalam politik guna menjaga proses pemilihan umum yang adil dan demokratis.

Norma Sosial sekitar Sumbangan Politik

Norma sosial juga memainkan peran penting dalam tingkah laku pemilih. Dalam psikologi sosial menunjukkan bahwa orang cenderung mengikuti norma sosial dalam upaya untuk diterima dalam kelompok mereka. Dalam politik, jika norma sosialnya mendukung sumbangan kepada kandidat atau partai politik tertentu, pemilih mungkin merasa tekanan untuk mengikuti norma tersebut. Sebaliknya, jika terdapat penolakan terhadap pengaruh uang dalam politik, norma sosial ini juga dapat memengaruhi tingkah laku pemilih.

Norma sosial yang mengelilingi sumbangan politik dapat memiliki dampak signifikan pada tingkah laku pemilih. Ketika norma sosial di masyarakat mendukung sumbangan kepada kandidat atau partai politik tertentu, pemilih sering merasa bahwa memberikan sumbangan adalah cara yang diharapkan atau dianggap prestisius untuk berpartisipasi dalam proses politik. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi pemilih dalam bentuk dukungan finansial kepada kandidat atau partai yang sesuai dengan norma sosial tersebut.
Sebaliknya, jika terdapat penolakan terhadap pengaruh uang dalam politik dan masyarakat lebih cenderung menilai sumbangan politik sebagai bentuk korupsi atau pengaruh yang tidak sehat dalam proses politik, norma sosial ini juga dapat memengaruhi tingkah laku pemilih. Dalam konteks ini, pemilih mungkin merasa tekanan untuk tidak memberikan sumbangan politik atau bahkan untuk mendukung kandidat yang berkomitmen untuk mengurangi pengaruh uang dalam politik.

Sehingga, norma sosial memainkan peran penting dalam membentuk tingkah laku pemilih, dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat dapat memberikan arah pada bagaimana pemilih merespons budaya politik keuangan. Memahami dinamika ini dapat membantu dalam menganalisis mengapa pemilih membuat keputusan politik tertentu dan bagaimana pengaruh sosial dapat memengaruhi preferensi politik individu.

Partisipasi Pemilih dan Perubahan Tingkah Laku

Dalam keseluruhan, budaya politik keuangan memiliki dampak yang signifikan pada tingkah laku pemilih menjelang pemilihan umum. Faktor-faktor seperti persepsi tentang peran uang, pengaruh kampanye finansial, norma sosial, dan perubahan dalam partisipasi pemilih semuanya berperan dalam membentuk hasil pemilu. Memahami keterkaitan ini adalah kunci untuk memperkuat proses pemilu yang adil dan partisipatif dalam masyarakat kita.

Dengan semakin berkembangnya peran media sosial dan teknologi dalam politik, pengaruh budaya politik keuangan terhadap tingkah laku pemilih juga dapat memanifestasikan dirinya secara online. Pemilih dapat terpapar dengan berbagai iklan politik yang dibayar secara besar-besaran, yang dapat memengaruhi pandangan mereka tentang kandidat dan isu-isu politik. Selain itu, kampanye pemilihan umum yang menggalang dana melalui platform crowdfunding dapat memberikan pemilih rasa kepemilikan dalam proses politik.

Namun, seiring dengan peran positifnya dalam memfasilitasi partisipasi pemilih, media sosial juga dapat menjadi sumber disinformasi atau pengaruh politik yang tidak sah. Dalam konteks ini, pemahaman tentang psikologi sosial juga berguna dalam mengidentifikasi upaya manipulatif yang dapat memengaruhi tingkah laku pemilih secara negatif.

Sebagai pemilih yang cerdas dan sadar, penting bagi kita untuk memahami bagaimana budaya politik keuangan dapat memengaruhi kita dan masyarakat sekitar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana persepsi, pengaruh kampanye finansial, norma sosial, dan partisipasi pemilih terkait dengan uang dalam politik, kita dapat lebih efektif dalam mengambil keputusan politik yang tercermin nilai-nilai kita dan berkontribusi pada perbaikan proses politik yang lebih transparan dan adil.

Dalam era informasi yang begitu cepat dan kompleks, pemahaman tentang bagaimana budaya politik keuangan memengaruhi tingkah laku pemilih adalah kunci untuk mempertahankan integritas pemilihan umum dan menjaga demokrasi yang kuat. Saat kita semakin terhubung melalui media sosial dan terpapar oleh berbagai informasi politik, menjadi tanggung jawab kita untuk mengembangkan kemampuan kritis dalam mengidentifikasi pengaruh yang dapat memengaruhi pandangan politik kita.

Dalam konteks ini, edukasi politik dan kesadaran akan budaya politik keuangan adalah langkah penting. Mengikuti perkembangan regulasi dan upaya reformasi dalam keuangan politik juga dapat memberikan kontribusi dalam memperbaiki sistem politik kita. Melalui pengertian yang lebih dalam tentang interaksi antara uang, budaya politik, dan tingkah laku pemilih, kita dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum dengan cara yang memajukan nilai-nilai demokrasi yang kita pegang tinggi.

Selain itu, memahami hubungan antara budaya politik keuangan dan tingkah laku pemilih juga dapat memberikan landasan bagi advokasi dan partisipasi aktif dalam perubahan politik. Masyarakat sipil dan kelompok advokasi dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mempromosikan reformasi keuangan politik yang lebih transparan dan adil. Ini mencakup dukungan terhadap aturan yang membatasi pengaruh uang dalam politik, mendorong pelaporan dana kampanye yang lebih terbuka, dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pemilihan umum.

Dalam menjelang pemilu, setiap pemilih memiliki peran penting dalam menentukan arah negara dan masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana budaya politik keuangan memengaruhi proses politik, kita dapat berpartisipasi secara lebih terinformasi, kritis, dan efektif dalam mengekspresikan preferensi politik kita. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi pada pemilihan umum yang lebih transparan, adil, dan demokratis, menjaga nilai-nilai demokrasi yang menjadi dasar dari masyarakat kita.

Mempelajari aspek-aspek ini membantu kita menjadi pemilih yang lebih cerdas dan aktif, mampu memilih berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu politik dan konsekuensi dari kebijakan yang diusulkan oleh para pemimpin kita.

Selain itu, budaya politik keuangan juga mencerminkan nilai-nilai dalam masyarakat. Dengan memahami bagaimana nilai-nilai ini memengaruhi tingkah laku pemilih, kita dapat berkontribusi pada dialog politik yang lebih sehat dan konstruktif. Kita dapat berpartisipasi dalam perdebatan politik dengan mengedepankan diskusi berbasis fakta dan pemahaman yang mendalam, bukan hanya berdasarkan sentimen atau emosi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun