Bercocok tanam menjadi tren baru hilangkan jenuh di masa pandemi
Kejenuhan di masa pandemi membuat beberapa orang memilih melakukan aktivitas yang cenderung mengasikkan, salah satunya berkebun atau bercocok tanam. Tren ini muncul ketika covid-19 datang di indonesia, beberapa orang melakukan tren ini untuk menghilangkan rasa jenuh karena isolasi dirumah yang di anjurkan oleh pemerintah pada waktu itu. Namun beberapa ada juga yang melakukan aktivitas ini dari sebelum pandemi datang.
Aktivitas yang saat ini relatif lebih banyak di rumah akibat merebaknya pandemi, membuat kita harus memutar otak mencari aktivitas baru sehingga bisa menikmati "karantina mandiri". Beberapa tanaman yang sedang digandrungi seperti philodendron,anthorium,aglonema dan ada beberapa tanaman lagi yang sedang naik daun saat ini. Tidak hanya kecantikan tanamannya tetapi karna keunikan masing-masing yang dapat memberikan kesan "kece" disisi rumah.
Salah satu cara jitu dan mudah tentu saja dengan berkebun di pekarangan rumah sendiri. Namun jangan mengatakan berkebun itu mudah, karena banyak aturan yang harus dipatuhi, apalagi untuk emula yang baru saja memulai aktivitas ini. Berikut beberapa tips bercocok tanam untuk pemula
Pilihlah jenis tanaman yang mudah
Hal pertama yang dilakukan bagi pemula adalah memilih jenis tanaman yang mudah perawatannya. Beberapa jenis tanaman mudah tumbuh dan mudah perawatannya yaitu bunga dahlia, melati, cabe, tomat, bawang, terong, semangka dll. Mulailah dari yang kecil dan mudah agar hasil bisa mencapai 80%
Tentukan media tanam yang di pakai
Media tanam memiliki pengaruh cukup besar terhadap tumbuh kembang tanaman. Jika ingin menggunakan pot maka sesuaikanlah bentuk dan ukuran dari media tanam tersebut. Media tanam tersebut adalah tanah yang gembur, batu kerikil, pair, sekam dan pupuk kandang organik, jika ingin lebih tenaman lebih subur bisa menggunakan tanah merah. Untuk pemilihan pot, pot yang yang cocok digunakan untuk menanam bunga adalah pot yang terbuat dari tanah liat atau tembikar karena material itu memiliki pori-pori yang cukup besar
Perhatikan kebutuhan sinar matahari dan air
Dua aspek penting dalam bercocok tanam adalah sinar matahari dan air, setiap tanaman memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Agar tak kekurangan atau justru kelenihan dua aspek, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu kebutuhan cahaya dan air dari masing-masing tanaman.
Jangan lupakan nutrisi
Selain membutuhkan paparan sinar matahari dan air, untuk mendapatkan tanaman yang sehat juga membutuhkan nutrisi yang ada pada tanah, nutrisi ini bisa di dapatkan dari pupuk.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pupuk organik yang baik dan benar
Pupuk berkualitas
Pastikan membeli pupuk berkualitas tinggi dan bermutu untuk meningkatkan produksi pada nantinya.
Memahami kandungan pupuk
Pastikan bertaya pada pemilik toko mengenai informasi penting terkait pupuk. Hal yang harus ditanyakan adalah kegunaan serta manfaat juga konposisi pupuk
Pupuk terpecaya
Teliti dalam memilih dan melihat pada kemasan pupuk apakah sudah memiliki sertifikat dari departemen pertanian dan teruji secara klinis. Legalitas ini sangat peting, karena jika sudah memiliki ijin pasti pupuk tersebut telah lolos darimpenguji ahli
Kompos
Bahan organik ini dapat berasal dari kotoran hewan atau bagian tumbuhan seperti daun rumput, jerami,dan ranting. Kompos alami dibuat tanpa menambahkan mikroba, tetapi dibiarkan terurai sendiri. Sementara kompos fermentasi dilakukan dengan menambah mikroba tertentu untuk membantu proses pembusukan
Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan ternak setelah melalui proses fermentasi, baik dari jenis mamalia maupun unggas. Saat ini sudah banyak tersedia pupuk kandang yang berkualitas. Kandungan hara setiap pupuk kandang berbeda tergantung jenis hewannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H