Mohon tunggu...
Silvia Yulianti
Silvia Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management

Saya merupakan mahasiswa S1 Akuntansi Trisakti School of Management yang sedang menempuh konsentrasi di bidang audit dan keuangan. Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, proaktif, dan memiliki ketelitian dalam mengerjakan suatu hal.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

SBY: Arsitek Demokrasi dan Stabilitas Ekonomi Indonesia

21 Agustus 2024   21:30 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:44 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern Indonesia. Menjabat sebagai Presiden ke-6 Indonesia selama dua periode, dari 2004 hingga 2014, SBY meletakkan fondasi bagi demokrasi yang lebih kuat dan perekonomian yang stabil. Artikel ini akan membahas mengenai gaya kepemimpinan SBY serta prestasi dan tantangan yang dihadapinya selama beliau menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Gaya Kepemimpinan SBY

SBY sering disebut sebagai pemimpin yang demokratis dan inklusif, dengan gaya kepemimpinan yang menekankan pentingnya dialog dan musyawarah. Berikut beberapa karakteristik utama dari gaya kepemimpinan SBY:

  • Kepemimpinan Demokratis: Mengutamakan Musyawarah dan Partisipasi

SBY dikenal sering melibatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan penting. Dia aktif mengadakan konsultasi dengan para ahli, tokoh masyarakat, dan anggota kabinet untuk memastikan keputusan yang diambil bersifat inklusif dan representatif. Ini menunjukkan komitmen SBY terhadap prinsip-prinsip demokrasi.

  • Transformasional: Menginspirasi Perubahan Jangka Panjang

SBY tidak hanya berfokus pada masalah sehari-hari, tetapi juga memiliki visi jangka panjang untuk membangun Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera. Ia memimpin dengan menginspirasi masyarakat dan birokrasi untuk bersama-sama mewujudkan perubahan. Reformasi birokrasi, peningkatan infrastruktur, dan perbaikan sistem pendidikan adalah beberapa contoh bagaimana SBY menerapkan kepemimpinan transformasional untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

  • Servant Leadership: Melayani untuk Kesejahteraan Rakyat

Salah satu ciri khas kepemimpinan SBY adalah orientasinya pada pelayanan kepada rakyat. Program-program sosial yang pro-rakyat, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), adalah manifestasi dari komitmen SBY untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok yang paling rentan.

Prestasi SBY

Di bawah kepemimpinan SBY, Indonesia mengalami berbagai kemajuan yang signifikan di berbagai sektor. Berikut adalah beberapa pencapaian utama yang diraih selama masa jabatannya:

  • Stabilitas Ekonomi: Menavigasi Krisis Global dengan Bijak

Kepemimpinan SBY diuji oleh krisis ekonomi global pada tahun 2008. Melalui kebijakan fiskal yang hati-hati, diversifikasi ekonomi, dan dorongan terhadap investasi asing, SBY berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil, bahkan saat banyak negara lain mengalami resesi. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5% per tahun selama sebagian besar masa kepemimpinannya menunjukkan keberhasilan SBY dalam mengelola ekonomi Indonesia.

  • Penguatan Demokrasi: Membangun Sistem yang Lebih Transparan.

SBY berperan penting dalam memperkuat institusi-institusi demokrasi di Indonesia. Implementasi pilkada langsung, peningkatan kebebasan pers, dan perlindungan hak asasi manusia adalah beberapa langkah yang diambil untuk memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia. Reformasi hukum, termasuk penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), meskipun tidak sepenuhnya berhasil menghilangkan korupsi, menunjukkan niat SBY untuk menciptakan pemerintahan yang lebih bersih.

  • Pembangunan Infrastruktur: Meningkatkan Konektivitas dan Daya Saing

SBY menginisiasi berbagai proyek infrastruktur besar, termasuk pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan transportasi lainnya. Pembangunan ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Upaya ini didorong oleh visi jangka panjang SBY untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi yang kompetitif dan terintegrasi secara global.

Tantangan dan Kritik

Meskipun banyak prestasi yang diraih, kepemimpinan SBY juga tidak luput dari tantangan dan kritik. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Korupsi: Musuh Bebuyutan yang Sulit Diberantas

Meskipun ada upaya keras untuk memberantas korupsi, praktik ini tetap menjadi salah satu masalah utama selama masa kepemimpinan SBY. Beberapa skandal besar yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk anggota kabinetnya, menodai citra pemerintahannya. Kelemahan dalam penegakan hukum dan resistensi dari berbagai kalangan yang diuntungkan oleh sistem yang korup menjadi hambatan besar bagi upaya SBY dalam menciptakan pemerintahan yang bersih.

  • Kebijakan Ekonomi yang Tidak Populer: Dilema Kenaikan Harga BBM

Salah satu kebijakan ekonomi SBY yang paling kontroversial adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Meskipun langkah ini diambil untuk mengurangi beban subsidi dan menstabilkan anggaran negara, dampaknya terhadap daya beli masyarakat menimbulkan ketidakpuasan yang luas. Demonstrasi besar-besaran sebagai reaksi terhadap kebijakan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi SBY dalam menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi negara dan kepentingan rakyat.

  • Penanganan Bencana Alam: Ujian Kepemimpinan dalam Krisis

Indonesia mengalami beberapa bencana alam besar selama masa jabatan SBY, termasuk gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, serta letusan gunung Merapi pada tahun 2010. Penanganan bencana ini menjadi ujian besar bagi kepemimpinan SBY. Meskipun respons pemerintah terhadap bencana-bencana tersebut dianggap cepat dan efektif, tantangan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi, serta koordinasi antar lembaga, menunjukkan area di mana kepemimpinan SBY dapat diperkuat.

Kesimpulan: Warisan Kepemimpinan SBY

Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang demokratis, transformasional, dan berorientasi pada pelayanan rakyat membantu menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan penguatan demokrasi di Indonesia. Meskipun beliau menghadapi berbagai tantangan, mulai dari korupsi hingga penanganan bencana, SBY tetap diakui sebagai salah satu pemimpin yang berhasil membawa Indonesia melalui masa-masa sulit dengan stabilitas dan ketahanan.

SBY akan selalu dikenang sebagai arsitek demokrasi dan stabilitas ekonomi Indonesia, yang berkomitmen untuk memajukan bangsa dengan visi jangka panjang dan pendekatan kepemimpinan yang inklusif. Warisan kepemimpinannya memberikan pelajaran berharga bagi generasi pemimpin selanjutnya tentang pentingnya keberanian, integritas, dan pelayanan terhadap rakyat dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun