Mohon tunggu...
Silvia UmarotuzZahro
Silvia UmarotuzZahro Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desain Pembuatan Alat Permainan Edukatif

1 November 2021   09:42 Diperbarui: 1 November 2021   09:48 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain pembuatan alat permainan edukatif tersebut dapat dibuat melalui alat dan bahan yang didapatkan secara sederhana yang ada dilingkungan sekitar, desain yang baik itu yang dapat menciptakan karya yang kreatif yang belum pernah ada walaupun sudah ada tetapi diinovasi kembali menjadi karya yang menarik, bagus dan tentunya memiliki perbedaan dari yang aslinya. 

Hal tersebut juga dapat dikatakan sebagai pengembangan desain alat permainan edukatif yang mempunyai salah satu cirinya yaitu mendidik anak secara penuh enam aspek perkembangannya, mengembangkan desain pembuatan alat permainan tersebut memiliki nilai baik lainnya yang bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini dan pasti disesuaikan tingkat usianya.

Adapun contoh untuk mengembangkan desain alat permainan edukatif untuk anak usia dini yang dapat diakses dengan mudah dalam penerapan pembelajaran nantinya diantaranya:

a. Alat permainan edukatif bulu tangkis

Desain alat permainan ini pada umumnya selain anak-anak juga digemari oleh orang dewasa karena permainannya yang berkelompok dan dimainkan dilingkungan yang luas, desain peralatan yang digunakan didapat melalui batang pohon atau potongan kayu dan triplek yang tidak dimanfaatkan kembali oleh tukang bangunan kemudian dibentuk seperti oval dan disetiap sisinya dirakit bennag ataupun juga dapat dibentuk seperti centong nasi, untuk membuat bola tangkis atau populernya sebutan "kok" dibuat dari bulu ayam atau angsa. 

Desain permainannyapun juga mudah dilaksanakan yaitu permainan disetting 2x10 menit, pemain dianggap menang ketika ia melambungkan bola tangkis atau kok diluar pembatas sehingga pemain yang tidak menang dapat digantikan oleh teman lainnya. Desain permainan bulu tangkis ini membutuhkan tenaga dan kesabaran setiap tim dan apabila dikaitkan dengan aspek perkembangan anak dapat mendorong perkembangan kognitif, sosial emosional dan motoriknya.

b. Alat permianan congklak/dakon

Desain alat permainan congklak/dakon ini umumnya terbuat dari kayu, tanah maupun plastik akan tetapi untuk kreatifitas dapat didesain misalnya menggunakan aqua delapan botol yang dibelah menjadi dua dan diambil yang bagian bawah botol kemudian disatukan menjadi bentuk congklak. Congklak/dakon setiap sisi memiliki enam lubang dan dua lubang berukuran lebih besar yang berada diujung, kemudian untuk bijinya didapatkan dari biji sirsak/muris/kelengkeng dan lain seagainya yang memiliki ukuran tidak terlalu besar melebihi lubang congklak. 

Desain cara bermainnya dapat dilakukan dua orang saja secara bergantian apabila sudah tidak mempunyai kesempatan untuk bermain atau dalam artian berakhir karena biji yang diputarkan kesetiap lubang telah habis. Pemutaran biji yang telah habis disetiap lubangnya dapat digantikan dengan lawan pemain dan begitu seterusnya sampai terkumpul banyak biji-bijian pada lubang yang besar terletak diujung yang hanya dimiliki setiap pemain satu lubang besar. 

Desain permianan congklak/dakon apabila melihat sisi nilai menfaatnya dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kognitif anak karena anak diajak untuk berfikir ketika ia memperoleh biji dan dapat diisi melalui setiap lubang sampai habis dan berakhir kesempatannya untuk memutar biji tersebut sehingga anak juga dilatih motorik halusnya melalui mengambil dan meletakkan biji-bijian pada setiap lubang. Itulah desain pembuatan alat permainan edukatif untuk anak usia dini yang dapat diterapkan, apabila teman-teman mempunyai ide desain pembuatan kreatif lain boleh diterapkan pula. 

Pada inti pokok atau kesimpulan dari desain pembuatan tersebut selain dapat mengembangkan aspek perkembangan anak dan pertumbuhannya juga dapat membuat anak menjadi kreatif untuk membuat karya-karya selanjutnya yang belum pernah ada dan memiliki nilai-nilai yang bermanfaat untuk lainnya, selain itu untuk membuat konsep desain permainan edukatif harus memperhatikan dengan teliti dari mempersiapkan alat dan bahan serta evaluasi setiap kegiatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun