Mohon tunggu...
SILVI ATIYAH
SILVI ATIYAH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (FITK-PGMI 22)

Salah memahami pasti salah menyikapi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Lebih Jauh Pendidikan Agama dan Nasional

10 Desember 2023   10:08 Diperbarui: 10 Desember 2023   10:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai Sahabat Kompasianer, apa kabar nih? Semoga teman-teman semua selalu dalam keadaan sehat ya, nah kira-kira temen-temen tahu gasi perbedaan nya Pendidikan agama dan nasional? Kita cari tahu dulu yuk arti kata Pendidikan sendiri itu apa ya? Definisi Pendidikan yaitu proses pengubahan sikap tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan diri sendiri (Manusia) melalui Upaya pengajaran dan pelatihan, jadi intinya Pendidikan merupakan proses untuk mengubah diri menjadi lebih baik, misalnya dari hal-hal belum kita tahu menjadi tahu, dan mengubah hal-hal sudah kita tahu menjadi lebih baik lagi. Terus kalo Pendidikan agama itu apa ya? Pendidikan agama yaitu proses pembentukkan kepribadian manusia yang berbasis pada ajaran agama yaitu pembetukan sikap, kepribadian, dan keterampilan dalam mengamalkan ajaran agamanya, contoh dalam Pendidikan agama yang ada di suatu Lembaga Pendidikan yaitu Pendidikan agama islam, Pendidikan islam memiliki arti yang luas karena tidak hanya menyangkut Pendidikan umum saja, namun juga Pendidikan dalam arti kepribadian, karena Pendidikan agama tidak cukup diukur pada ranah kognitif saja namun juga juga melibatkan ranah afektif dan psikomotoriknya. di Indonesia sendiri Pendidikan agama islam dimasukkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib untuk diikuti oleh semua peserta didik mulai dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi.

Pendidikan agama islam didalamnya mengajarkan agar peserta didik mempunyai usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didiknya dalam meyakini, memehami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan yang diajarkan dan Latihan.Pendidikan agama islam didalamnya melibatkan pembinaan dan pengasuhan peserta didik agar dapat memehami ajaran islam secara komprehensif jadi tidak hanya secara intelektual saja. Tetapi dalam kehidpan sehari-harinya pun terdapat hubungan dengan tuhan, sesame manusia, alam, dan dirinya sendiri.

Sedangkan Pendidikan nasional yaitu Pendidikan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang didalamnya berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan juga tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Seperti pendapat salah satu tokoh Pendidikan yakni Ki Hajar Dewantoro, ia berpendapat bahwa Pendidikan nasional adalah Pendidikan yang beralaskan garis hidup dari bangsanya dan ditujukan untuk keperluan prikehidupan yang dapat mengangkat derajar negara dan rakyatnya, Pendidikan sebagai Upaya memelihara hidup tumbuh kearah kemajuan agar mempertinggi derajat kemanusiaan. Tujuan dari pendiidkan nasioanl untuk mendukung pengembangan keterampilan, sikap, kepribadian peserta didik sesuai dengan dimensi spiritual-religiusny, membangun kehidupan menjadi lebih baik melalui proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan karakter.

Pendidikan nasional di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu Pendidikan informal, formal, dan nonrofmal. Dalam konteks Pendidikan nasional Pendidikan agama memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian manusia dan moral seseorang. Tetapi dizaman sekarang ini Pendidikan islam dihadapkan pada tiga tantangan yaitu kemajuan iptek, demokratisasi, dan dedikasi moral. Tantang Pendidikan islam sekarang dihadapi pada aspek-aspek kehidupan yang meliputi factor-faktor ekonomi, politik, social, budaya, Pendidikan dan lainnya. Agar tantang tersebut tidak semakin para maka perlu untuk adanya Solusi, misalnya dengan Lembaga Pendidikan islam perlu memperkuat kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman, memperhatikan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya, yang terakhir Solusi yang perlu dilakukan yaitu dengan memperkuat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman.

Nah, minggu ini pembahasan kita sampai sini dulu ya sahabat kompasiner, sampai bertemu di minggu selanjutnya dengan artikel yang pastinya selalu menarik dan memberikan pengetahuan yang lebih luas. Terimakasih kepada semua pihak yang sudah dan selalu membaca artikel ku tanpa terkecuali, kalau ada kritik dan saran boleh banget nih langsung ditulis di kolom komentar ya supaya kita sama-sama belajar dan menjadi lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun