Mohon tunggu...
Silvia Stevani
Silvia Stevani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Sosiologi: Zygmunt Bauman dan Liquid Modernitynya

17 Oktober 2022   10:47 Diperbarui: 17 Oktober 2022   11:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa itu Zygmunt Bauman?

Zygmunt Bauman (lahir 19 November 1925, Pozna, Polandia -- meninggal 9 Januari 2017, Leeds, Inggris), sosiolog kelahiran Polandia dan salah satu intelektual paling berpengaruh di Eropa. Karya-karya nya mengkaji perubahan luas di alam masyarakat saat ini dan dampaknya terhadap komunitas dan individu. Dia terutama berfokus pada bagaimana orang miskin dan penghuni liar dipengaruhi oleh perubahan sosial.

Ia memulai karirnya sebagai profesor universitas dan mulai menulis esai yang menjadi dasar tulisan-tulisannya di kemudian hari. Bauman bekerja di Universitas Warsawa dari tahun 1964 hingga 1968. Dari tahun 1950-an dan seterusnya, Bauman memulai karir yang kuat sebagai penulis. Karyanya yang paling terkenal berjudul Liquid Modernity dan diterbitkan pada tahun 2004. Dia menciptakan istilah untuk perubahan yang langgeng dan tidak dapat diubah dalam masyarakat saat ini.

Liqiud Modernity

Menurut Bauman, modernitas dapat dibagi menjadi dua bagian: modernitas padat (solid modernity) dan modernitas cair (liquid modernity). Modernitas yang solid bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan apa yang akan bertahan (desa dan masyarakatnya, perkawinan). Di sisi lain, dalam modernitas yang cair, tujuan ini menjadi tujuan sementara.

Salah satu tanda modernitas cair adalah kehidupan yang cair (liquid life). Bauman mendefinisikan liquid life sebagai kehidupan yang dicirikan oleh ketidakpastian yang konstan. Liquid life cair tumbuh dalam masyarakat yang cair. Dalam masyarakat ini, kecepatan tindakan dan perubahan tidak memungkinkan untuk membentuk rutinitas dan kebiasaan sehari-hari.

Ketika modernitas padat berubah atau bergeser menjadi lebih cair, demikian pula sifat atau kualitas yang disebutkan modernitas padat. Jika lembaga memainkan peran sentral dalam modernitas yang kaku, berbagai peran mereka dalam struktur sosial akan berkurang dalam modernitas cair. Kehidupan modern yang cair menjadi tidak pasti dan selalu berubah (bukan permanen), sehingga kebiasaan tidak dapat dibentuk.

Disamping itu Zygmunt Bauman berusaha mengungkapkan bahwa adanya topeng modernitas. Ia mengatakan bahwa modernitas hanyalah sebuah nama dan bukan keseluruhan dari realitas. Modernitas juga berusaha mengklaim totalitas atas semua bentuk kehidupan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun