MENERAPKAN PENDIDIKAN PADA GENERASI Z DI ERA DIGITAL
Oleh : Silvia Rizky Aulia Lestari
Pendidikan di era generasi z ini berbeda dengan generasi sebelumnya, karena era ini tumbuh di dunia yang serba digital dan canggih, sebagian besar dari mereka juga telah bermain gadget sejak kecil. Pendidikan di era ini dipandang sebagai pengembangan tiga kompotensi besar abad ke-21, yakni kompetensi berfikir, bertindak dan hidup di dunia. Kompetensi berfikir meliputi berfikir kritis, berfikir kreatif, dan memecahkan masalah. Kompetensi bertindak meliputi komunikasi, kolaborasi, literasi digital, dan literasi teknologi (Geenstein 2012).Â
Untuk mengajar di era ini, para pendidik dituntut untuk bisa belajar dan berubah mengikuti kemajuan teknologi, guru yang tidak berani berinovasi pasti akan sulit beradaptasi dengan teknologi informasi yang sekarang. Tidak hanya guru, orang tua pun ikut serta dalam perkembangan teknologi ini. orang tua perlu memahami nilai utama di dunia ini. ada tiga nilai penting : kreatifitas, kolaborasi dan berfikir kritis (Kurnia dan Engelbertus Wendratama, 2017). Gaya belajar di era ini dengan cara belajar cepat, memproses informasi secara cepat.Â
Aktivitas browsing dan reading informasi (Gilster, 1997) memiliki perbedaan terutama pada pengalaman yang diperoleh dari aktivitas tersebut. Seseorang mendapatkan infoemasi dai buku, memiliki experience berbeda Ketika pengguna membaca buku dengan melakukan browsing informasi di internet.
Generasi Z adalah generasi yang dari kecil mereka berinteraksi dengan kemajuan teknologi. Terlahir antara tahun 1995 sampai 2012, mereka tidak meraskan kehidupan tanpa teknologi dan internet. Adanya kemajuan teknologi yang pesat melalui internet telah mempengaruhi kehidupan generasi z, mereka yang berkomunikasi melalui gadget, mencari informasi lewat internet, berbelanja melalui gadget, bahkan pembelajaranpun bisa dilakukan melalui gadget.
Greenstein (2012), mengemukakan bahwa Pendidikan di era revolusi 4.0 dipandang sebagai pengembangan tiga kompetensi besar abad ke-21, yakni kompetensi berpikir, bertindak dan hidup di dunia. Kopetensi berpikir meliputi berpikir kritis, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah. Kompetensi brtindak meliputi komunikasi, kolaborasi, literasi digital dan literasi teknologi. Sedangkan kompetensi hidup di dunia meliputi inisiatif, mengarahkan diri, pemahaman global serta tanggung jawab sosial (Firman, 2019). Era ini menuntut perubahan yang fundamental dalam proses pembelajaran.
 Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi juga semakin banyak. Contohnya pendekatan belajar dengan menggunakan e-learning untuk generasi z ini. Kementrian Riset dan Perguruan Tinggi juga mulai menggalakkan penggunaan e-learning ini. bertepatan dengan peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2018, Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Muhammad Nasir meluncurkan e-learning/Hybrid learning melalui SPADA Indonesia.Â
Peluncuran e-learning/Hybrid learning ini juga unutk menjamin kualitas Pendidikan tinggi secara merata di Indonesia. Menristek juga berjarap semua civitas akademika dan masyarakat umum memiliki kemampuan menggunakan teknologi.
E-Learning merupakan suatu istilah yang dapat kita temukan dalam dunia computer atau internet. Kata e-learning terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu "e" berarti "elektronik" dan "learning" yang berarti "pembelajaran". Jadi kata e-learning dapat diartikan sebagai suatu system pembelajaran yang menggunakan perangkat elektronik sebagai media pembelajarannya. (Rahmasari & Rismiati, 2013 : 27). Selanjutnya dikatakan bahwa system e-learning diharapkan bukan sekedar menggantikan metode dan materi pengajaran konvensional tetapi dapat  juga menambahkan metode maupun strategi baru dalam proses pembelajaran.
Di generasi ini pembelajaran digital biasa disebut e-learning. Elliott Masie, cisco and comellia (2000) menjelaskan, e-learning adalah pembelajaran dimana bahan pembelajaran disampaikan melalui media elektronik seperti internet, satelit, TV, CD-Rom, dan lain-lain. Pendapat ini juga didukung oleh Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic center (2003) bahwa e-learning adalah proses belajar yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi.Â