***
Mengapa saya serasa ditampar dengan cerita tadi? Saya sadari betul uang 5 ribu rupiah setara dengan bekal adik saya yang masih duduk di SD kelas 2. Itupun adik saya kadang meminta uang lagi jika hendak pergi sekolah agama. Dan 5 Â ribu setara dengan uang yang biasa saya keluarkan hanya untuk jajan mie ayam atau makanan lainnya yang sekali waktu habis.
Astagfirullahaldzim. Tidakkah saya mensyukuri apa yang saya nikmati sekarang? Segala fasilitas yang diberikan oleh orang tua sehingga saya bisa menyelesaikan bangku kuliah di rantau orang selama kurang lebih 4 tahun dengan biaya yang tidak sedikit.
Semoga ini menjadi cerminan bagi diri kita yang setiap harinya diwarnai dengan keluh kesah. Mari berdoa semoga Allah SWT senantiasa mengampuni atas kekufuran nikmat yang tidak kita rasakan, dan senantiasa memperkaya rasa syukur kita atas semua limpahan karunia dan rahmat dari-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Aamiin Ya Rabbalalamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H