BAB I
PENGANTARÂ
- Perilaku yang Ditargetkan
Kasus pada seorang remaja yang berada dalam keluarga berkecukupan dan lingkungan teman-teman yang memotivasi dirinya untuk berperilaku boros dan konsumtif. Terkadang lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan.
- Teknik Modifikasi yang Digunakan
Pengertian Hukuman (Punishment)
Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon yang tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. E.L. Thorndike (Reward and Punishment in animal learning, contemporary psychological monograph, 1883, 8, no 9) mengemukakan bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia meninjau ulang tentang pernyataannya tersebut.
Hukuman tidaklah menjadi sebuah siksaan kepada seseorang yang melakukan kesalahan akan tetapi dalam modifikasi periaku hukuman dijadikan sebagai cara untuk mengubah perilaku yang kurang baik atau pun yang maladaptif agar menjadi lebih baik, bisa dikatakan hukuman adalah cara untuk mendidik dan memotivasi seseorang menjadi lebih baik. Hukuman diberikan untuk menyadarkan individu bahwa perbuatan yang dilakukan salah, membentuk pribadi yang baik dan menanamkan tanggung jawab kepada individu atas konsekuensi dari kesalahan atau pun pelanggaran yang dilakukan. Dalam teori Skinner hukuman dibagi menjadi dua yaitu:Â
- Hukuman positif (positif punishment) adalah berkurangnya perilaku ketika diikuti dengan rangsangan yang tidak menyenangkan.
- Hukuman negative (negative punishment) adalah berkurangnya perilaku ketika rangsangan positif dihilangkan atau diambil.
Menurut waktu pemberian hukuman, hukuman dibagi menjadi dua yaitu hukuman langsung  dan hukuman yang tertunda. Hukuman langsung adalah hukuman yang diberikan segera setelah melakukan perbuatan yang salah. Hukuman ini lebih efektif untuk menurunkan tingkat kemunculan perilaku yang kurang baik. Kedua, hukuman yang tertunda yang diberikan secara langsung dengan jeda waktu yang tidak lama setelah melakukan suatu kesalahan.
Â
Â
BAB II
PEMBAHASAN
- Keberhasilan proses
- Ketika ia memiliki teman-teman yang mendukung untuk tetap bersikap konsumtif, orang tua atau orang terdekatnya memberitahukan agar menjauhi teman yang seperti itu. Dan berteman dengan teman yang sederhana saja.
- Tidak menghiraukan nasehat yang baik, remaja tersebut tetap saja bergaul dengan sesama teman-teman yang suka membeli barang branded, hingga uang yang diberikan orang tuanya selalu habis. Saat inilah kedua orang tuanya memberikan nasehat yang tegas, motivasi agar anaknya bisa sedikit menghargai uang dan belajar untuk menabung. Namun rupanya nasehat itu tetap saja tidak ia dengarkan, dan ia terus mengulangi perbuatan serupa.
- Meskipun sudah berulang kali diberi nasehat, saat inilah ia kedua orang tuanya mulai memberikan teguran. Dan mengatakan kepadanya bahwa tidak memberikan uang jika perilakunya tidak berubah.
- Setelah berulangkali diberikan teguran, namun tetap saja ia mengulangi perbuatannya. Maka orang tuanya memberikan hukuman dengan mengurangi uang sakunya. Namun ia tetap saja mengulangi perbuatannya.
- Orang tuanya tidak memberikan uang saku. Ia hanya bisa makan dirumah dan tidak bisa membeli sesuatu ketika berada diluar rumah.
- Lalu ibunya menasehatinya dengan halus. Dan menasehatinya secara perlahan tentang bagaimana cara mengatur uang yang telah diberikan, belajar untuk tidak membeli sesuatu yang tidak penting, dan memberitahukan kepada anaknya saat ia tidak diberi uang itu bukan berarti orang tua tidak saying dan kasihan kepada anaknya, melainkan agar anaknya bisa belajar untuk tidak boros dan berperilaku baik.
Dari kasus di atas bisa diambil kesimpulan bahwa jenis punishment yang digunakan guru dalam mengubah perilaku Ira yang boros dan konsumtif adalah punishment negative.
- Analisis Sebab-sebab Keberhasilan atau Kegagalan
Menarik kejadian-kejadian yang menimbulkan kepuasan. Pendekatan ini dibagi menjadi dua yaitu :
- Response cost, yakni menarik stimulus yang diinginkan seperti makanan, mainan, uang, diukur berdasarkan respon sasaran.
- Exclusion and nonexclusion time-out, yakni semua sumber kepuasan ditarik dari dekat individu. Menghentikan penguataan positif meliputi memindahkan individu dari semua sumber penguatan yang menyertai tingkah laku yang tidak tepat. Ada dua jenis time-out yaitu time outnon-eksklusidan time-out ekslusi.
Time-out non–eksklusi. Time-out ini menghilangkan semua sumber yang menimbulkan kepuasan bagi remaja tanpa membatasi lingkungannya. Misalnya melihat barang-barang branded, melihat banyaknya diskon atau pada akhir pekan; remaja dijauhkan dari aktifitas yang menimbulkan kepuasan (seperti; shooping atau membeli sesuatu yang tidak penting ); remaja dihambat dari sumber-sumber perhatian orang dewasa atau temannya.
Time-out eksklusi. Time-out ini mencakup menarik remaja secara fisik dari lingkungan yang secara potensial me-reinforce.Â
Dampak positif dari kasus ini :
- Menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan remaja.
- Remaja tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
- Merasakan akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati dirinya.
Â
Â
BAB III
KESIMPULAN
Hukuman adalah tindakan yang diberikan kepada individu untuk agar tidak mengulangi perbuatan salah yang dilakukanya.
Menurut Skinner hukuman dibagi menjadi 2, yaitu:
- Hukuman positif (positive punishment) : pemberian hukuman yang tdk menyengkan agar  perilaku dapat berkurang.
- Hukuman negatif (negative punishment) : mengambil sesuatu yang  menyengkan agar perilaku berkurang
Menarik kejadian-kejadian yang menimbulkan kepuasan. Pendekatan ini dibagi menjadi dua yaitu :
- Response cost, yakni menarik stimulus yang diinginkan seperti makanan, mainan, uang diukur berdasarkan respon sasaran.
- Exclusion and nonexclusion time-out, yakni semua sumber kepuasan ditarik dari dekat individu.
Dampak Negatif dari Hukuman:
- Menimbulkan perasaan dendam pada orang yang dihukum. Akibat ini harus dihindari karena hal ini akibat dari hukuman yang sewenang-wenang dan tanpa tanggung jawab.
- Anak menjadi lebih pandai menyembunyikan pelanggaran.
- Si pelanggar menjadi kehilangan perasaan salah, karena si pelanggar merasa telah membayar hukumannya dengan hukuman yang telah diterimanya.
Dampak positif dari Hukuman:
- Menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan anak
- Anak tidak lagi melakukan kesalahan yang sama
- Merasakan akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati dirinya
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H