Mohon tunggu...
Silvia putri sendafa
Silvia putri sendafa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FIS UNJ

Manusia biasa tak luput dari dosa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Alternatif Sekolah Formal dalam Transformasi Pendidikan Indonesia

26 Desember 2021   04:19 Diperbarui: 26 Desember 2021   04:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi pendidikan dapat menjadi ruang segar terutama bagi dunia pendidikan bahwa pembelajaran tidak terpaku hanya duduk di bangku sekolah ataupun ruang kelas saja, dan kurikulum seharusnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa bukan memaksakan siswa untuk mengikuti seperangkat yang sudah dikemas dan dijajakan pada siswa. Pendidikan harus memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide serta inovasi yang dimiliki tanpa terpaku dengan kurikulum yang kaku sehingga pembelajaran dapat bersifat fleksibel dan efektif.

Alternatif Sekolah Formal

Bentuk implikasi dari transformasi pendidikan bahwa pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber berupa pemanfaatan teknologi, pelatihan, komunitas, sanggar, kursus dan program penyetaraan merupakan alternatif pendidikan formal diluar pembelajaran di sekolah. Umumnya kurikulum yang digunakan dalam lembaga non formal dan informal ini fleksibel dan bersifat lebih spesifik.

Program pendidikan saat ini yang diberlakukan oleh Kemendikbud  mengenai merdeka belajar dan kampus merdeka merupakan salah satu bentuk inovasi terlebih dengan pembelajaran daring saat ini. Peserta didik harus lebih sering berinteraksi dengan teknologi, program ini juga memberikan ruang kreativitas dan pembelajaran diluar kelas bagi mahasiswa dengan program magang di berbagai perusahaan. Selain melatih kemampuan akademik, keterampilan, dan kreativitas, program ini juga meningkatkan jiwa kompetitif peserta didik.

Pendidikan formal yang dianggap wajib,  namun tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan formal sebagai alternatif masyarakat dapat memperoleh pendidikan diluar pendidikan formal. Bahwa pendidikan yang diperoleh di sekolah bukan menjadi patokan bahwa seseorang pernah belajar. Melainkan pembelajaran lebih luas dari sekedar akademik di sekolah, pembelajaran dapat diperoleh dari nilai-nilai yang diberikan oleh keluarga, komunitas, lingkungan masyarakat, serta keterampilan untuk bertahan hidup justru didapatkan diluar dari sekolah.

Peran orangtua, masyarakat, serta pendidik sangat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diterima siswa untuk meningkatkan serta mengembangkan kemampuan baik akademik dan non akademik siswa. Yang perlu digaris bawahi adalah sekolah bukan tolak ukur bahwa siswa pernah belajar, pembelajaran dapat diperoleh dari sumber manapun, oleh siapapun, dan dimanapun asalkan memiliki niat dan tekad yang kuat.  Alternatif sekolah formal ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

 

Daftar Pustaka 

Ivan Lllich. 1982. Deschooling Society, Harper & Row, Publishers. New York, Evanston, San Franncisco, London.

Kartono.2010. "Pendidikan Kritis Dan Reformasi Pendidikan Nasional". Khazanah Pendidikan ; Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. Iii, No. 1.

Muh. Hanif.2014."Desain Pembelajaran Untuk Transformasi Sosial (Studi Perbandingan Pemikiran Paulo Freire Dan Ivan Illich Tentang Pendidikan Pembebasan)". Komunika, Vol. 8, No. 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun