Terjemah Kemenag 2019
13. (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, "Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar."
14. Â Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.
15. Â Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata,) "Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi balasan). Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti.
17. Â Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan.
Isi kandungan dari ayat tersebut adalah:
- Larangan untuk menyekutukan Allah atau perintah untuk mengesakan Allah
- Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua (birrul walidain) terutama kepada ibu
- Perintah untuk tidak mematuhi keinginan orang tua jika hal tersebut bertentangan dengan syari'at agama
- Sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan pasti ada balasannya dari Allah SWT, dan begitu juga sebaliknya.
- Perintah untuk menjalankan sholat dan amar ma'ruf nahi munkar.
Berdasarkan isi kandungan surat Luqman ayat 13-17 dapat diambil ibrah/pelajaran bahwa pendidikan pertama yang diberikan kepada anak adalah mengesakan Allah. Hal ini menjadi sangat penting karena sudah disebutkan sebelumnya juga, yaitu di surat al Isra' ayat 23-24. Selanjutnya yaitu perintah untuk birrul walidain terutama kepada ibu. Mengapa demikian? Karena ibu telah mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, selain itu ibu juga telah menyusui kita sampai berusia 2 tahun. Tidak berhenti di situ saja, namun ibu juga merupakan seseorang yang paling tulus dalam menjaga dan merwat kita.
Dalam ayat berikutnya juga hampir sama dengan perintah yang telah disebutkan dalam surat al Isra', yaitu tidak selamanya perintah orang tua kita harus dipatuhi. Perintah orang tua boleh untuk tidak dipatuhi jika itu melanggar aturan agama, seperti menyekutukan Allah dan melakukan pelanggaran-pelanggaran yang lainnya. Namun selain itu, kita harus tetap melakukan atau mematuhi perintah orang tua (selama tidak melanggar aturan syari'at) walaupun menurut kita tidak baik untuk kita, karena bisa jadi itulah petunjuk yang diberikan Allah SWT.
Nilai pendidikan akhlak anak kepada orang tua selanjutnya yaitu Allah akan menilai sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan. Hal ini tentu menjadi semangat tersendiri untuk kita agar semakin bersemangat dalam berbuat baik kepada kedua orang tua. Karena sekecil apapun perbuatan baik kepada orang tua yang kita perbuat akan memperoleh balasan dari Allah SWT. Namun juga sebaliknya, jika kita berbuat buruk atau durhaka kepada orang tua walaupun hanya sekali, maka akan memperoleh balasan dari Allah dengan azab yang sangat pedih dari-Nya. Dengan begitu kita akan berhati-hati jika berinterkasi dengan orang tua
Dan yang terakhir yaitu perintah untuk istiqomah dalam menjalankan sholat dan amar ma'ruf nahi munkar. Karena sholat merupakan hal yang pertama yang nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sedangkan amar ma'ruf nahi mungkar merupakan sarana kita untuk berdakwah atau mensyiarkan agama Islam walaupun hanya dengan amar ma'ruf nahi mungkar dalam hal yang sederhana saja. Dengan berdakwah maka dapat memperpanjang amal kita.
