Mohon tunggu...
Silvia Paramita
Silvia Paramita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya silvia paramita merupakan mahasiswa Akademi Telekomunikasi prodi Teknik Telekomunikasi dan Universitas Nahdatul Ulama prodi Ilmu Hukum Domisili Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Perbandingan Konsep Negara Menurut Pandangan Ilmuwan Barat Versus Ilmuwan Muskim

21 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin bukan hanya penguasa, tetapi juga figur yang harus menjaga keseimbangan sosial, merawat kesejahteraan rakyat, dan memerintah dengan adil. Kekuatan negara sangat bergantung pada kualitas moralitas dan kepemimpinan yang baik. Pemimpin yang adil akan menciptakan pemerintahan yang stabil dan sejahtera, sementara pemimpin yang buruk dapat menyebabkan keruntuhan negara.

Perbandingan Pandangan George H. Smith dan Ibn Khaldun tentang Negara

George H. Smith melihat negara sebagai alat eksploitasi yang lahir dari kekerasan dan dominasi. Baginya, negara adalah institusi koersif yang melanggar kebebasan individu dan menciptakan ketidakadilan. Sementara itu, Ibn Khaldun memandang negara sebagai kebutuhan alami yang diperlukan untuk menjaga keteraturan sosial. Ia menekankan bahwa negara adalah instrumen untuk menjaga stabilitas, dengan pemimpin yang bertanggung jawab untuk menjalankan pemerintahan secara moral dan adil.

Kedua pemikir ini sepakat bahwa negara rentan terhadap korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Smith mengkritik negara karena sering digunakan untuk kepentingan kelompok elite, sementara Ibn Khaldun memperingatkan bahwa negara dapat runtuh jika pemimpinnya kehilangan moralitas dan nilai-nilai agama.

Kesimpulan

Perbedaan utama antara Smith dan Ibn Khaldun terletak pada pandangan mereka terhadap peran negara Smith menganggap negara sebagai entitas yang merugikan kebebasan individu, sedangkan Ibn Khaldun melihatnya sebagai mekanisme yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sosial. Meskipun pandangan mereka berbeda, keduanya memberi peringatan tentang potensi penyalahgunaan kekuasaan. Dalam konteks modern, pandangan Smith relevan bagi mereka yang mendukung kebebasan individu dan pembatasan kekuasaan negara, sementara pandangan Ibn Khaldun mengingatkan kita akan pentingnya pemerintahan yang bermoral dan adil untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun