Mohon tunggu...
Silvia Paramita
Silvia Paramita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya silvia paramita merupakan mahasiswa Akademi Telekomuniksi dan Universitas Nahdatul Ulama

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Perbandingan Konsep Negara Menurut Pandangan Ilmuwan Barat Versus Ilmuwan Muskim

21 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:36 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pandangan Ibn Khaldun tentang Negara

Ibn Khaldun melihat negara sebagai struktur yang sangat penting dalam kehidupan sosial, tetapi negara tidaklah kekal. Proses kemunculan, perkembangan, dan keruntuhan negara mengikuti pola yang alami, tergantung pada kualitas moralitas pemimpin dan solidaritas sosial dalam masyarakat. Dengan penekanan pada moralitas, agama, dan solidaritas sosial, Ibn Khaldun menegaskan bahwa negara yang stabil adalah negara yang dipimpin oleh individu yang bermoral dan adil, serta mengutamakan kesejahteraan rakyat.

Konsep Negara (Dawlah) sebagai Kebutuhan Alamiah

Ibn Khaldun memandang negara (dawlah) sebagai kebutuhan alami bagi masyarakat manusia untuk menciptakan keteraturan sosial. Dalam pandangannya, negara bukan hanya sebuah institusi administratif atau pemerintahan, tetapi sebuah sistem yang penting untuk menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat.

Dawlah atau negara adalah hasil dari kebutuhan manusia untuk hidup dalam komunitas yang teratur, di mana kekuatan kolektif diperlukan untuk mengatur berbagai aspek kehidupan sosial. Tanpa adanya struktur pemerintahan yang terorganisir, masyarakat akan terperosok dalam kekacauan dan konflik antar individu atau kelompok.

Negara, dalam pandangan Ibn Khaldun, adalah entitas yang diperlukan untuk mengatasi masalah ketidakadilan, ketidakseimbangan ekonomi, dan ancaman eksternal yang dapat merusak kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, negara berfungsi sebagai alat untuk memastikan keamanan dan stabilitas.

Peran Pemimpin (Umara) dan Pentingnya Moralitas serta Agama dalam Menjaga Stabilitas Negara

Ibn Khaldun memberikan penekanan khusus pada peran pemimpin (umara) dalam menjaga kestabilan negara. Pemimpin negara tidak hanya bertanggung jawab untuk memimpin secara politik, tetapi juga untuk memastikan bahwa pemerintahan dijalankan sesuai dengan prinsip moral dan agama yang tinggi.

Moralitas dan Agama

Pemimpin negara harus memiliki integritas dan moralitas yang baik, serta menjalankan tugasnya berdasarkan hukum Islam (syariah). Agama memainkan peran penting dalam pandangan Ibn Khaldun, karena ajaran agama memberikan pedoman untuk keadilan, kebaikan, dan kesejahteraan umat. Pemerintahan yang adil, menurut Ibn Khaldun, adalah yang berlandaskan pada prinsip moral yang kuat dan hukum Tuhan.

Peran Pemimpin (Umara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun